Muhammad Beltagi, salah satu pimpinan Ikhwanul Muslimun (IM)
menyebutkan bahwa Khairat Syathir (wakil Mursyid ‘Am IM) menolak untuk
bertemu dengan rombongan para pemimpin Arab dan Barat.
Dalam
breaking news televisi Aljazeera tadi malam, dituliskan bahwa rombongan
yang terdiri dari menlu Emirat, menlu Qathar, wakil menlu Amerika dan
lainnya dalam perjalanan menuju penjara Thurra tempat Khairat Shathir
ditahan. Khairat sendiri ditahan karena tuduhan yang dibuat-buat
berkenaan dengan matinya beberapa perusuh yang menyerang kantor pusat
Ikhwanul Muslimun.
Namun beberapa saat setelah berita tersebut,
breaking news berikutnya menyebutkan bahwa Khairat menolak kedatangan
pejabat tinggi tersebut. Menurut beberapa sumber dari IM, penolakan
tersebut karena Khairat Syathir merasa tidak memiliki wewenang untuk
mengatas-namakan demonstrasi rakyat yang mendukung Presiden Mursi.
Satu-satunya yang bisa diajak bernegosiasi adalah Presiden Mursi
sendiri.
Para pengamat menyebutkan bahwa pejabat-pejabat yang
berdatangan ke Mesir tidak bertemu dengan Presiden Mursi, karena jika
mereka melakukannya sama saja mereka telah mengakui kedudukan Mursi.
Sedangkan
pihak penguasa kudeta berusaha menggiring para tamu bertemu dengan
Khairat Syahthir untuk memunculkan tokoh baru selain Mursi, dan membuang
sejauh-jauhnya nama Mursi yang sedang diperjuangkan para pendukungnya
untuk kembali memimpin. Syathir sendiri pernah dicalonkan IM sebagai
presiden sebelum akhirnya diganti dengan Mursi pada last minute.
Dr
‘Alaa Shadiq menanggapi penolakan Syathir sebagai kemuliaan baginya.
Sebaliknya kehinaan bagi orang-orang yang terlibat dalam kudeta. Beliau
menyebutkan, kedatangan rombongan tersebut adalah untuk mencari jalan
keluar dari krisis saat ini. Hina sekali, awalnya mereka menuduh Syathir
sebagai pembunuh, kini mereka memohon-mohon bertemu. Politik stick and
rabbit tidak mempan untuk orang yang beriman kepada Allah dan beriman
kepada kewajibannya. Setelah mereka gagal berunding dengan Mursi, mereka
ganti dengan Syathir. Rentetan yang ironis; penjaraan à tuduhan yang
dibuat-buat à ancaman à negosiasi à janji-janji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar