Selasa, 20 Agustus 2013

Fasisme dalam Pemakaman Asmaa Beltagi

Dalam akun facebooknya, Hudzaifah Abul Futuh menceritakan bagaimana kejamnya fasisme dalam pemakaman Asmaa, puteri Muhamad Beltagi, sekjen FJP.
“Setelah keluar surat ijin pemakaman, jenazah Syahidah Asmaa Beltagi dibawa pulang oleh saudara-saudaranya dengan mobil ambulan ke rumah mereka yang berada di Nasr City, Kairo.
Kenapa dibawa pulang? Karena banyak tetangga yang curiga bahwa kematian Asmaa hanyalah isu yang dimanfaatkan untuk kepentingan politik Ikhwan.
Begitu sampai di rumah, mereka pun benar-benar meminta supir ambulan untuk memarkir mobil di tengah jalan. Akhirnya Ammar, saudara Asmaa, membuka pintu mobil supaya orang-orang itu yakin bahwa yang berada di dalam mobil itu adalah benar-benar jenazah Asmaa.
Ammar mempersilahkan, “Ayo, siapa yang mau lihat… Siapa yang masih ragu kalau jenazah ini benar-benar Asmaa. Asmaa benar-benar sudah meninggal.”
Orang-orang itu pun masuk ke mobil secara bergantian. Setiap orang yang keluar dari mobil, selalu terlihat kecewa karena selama ini termakan media bahwa Ikhwan menyebarkan isu kematian putera-puteri pimpinan mereka untuk kepentingan-kepentingan politik.
Begitulah fasisme telah menyebar di Mesir. Di saat keluarga dan kerabat Asmaa berkabung, bukan ucapan nasihat dan kesabaran yang mereka terima. Mereka malah dituduh telah menyebarkan isu dan mempolitisirnya.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/08/19/38197/fasisme-dalam-pemakaman-asmaa-beltagi/#ixzz2cZNkSn8Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar