Seorang ibu, yang ternyata adalah isteri Mayjend
Muhammad Abbas Jabar, berbicara di televisi melalui sambungan telepon
bahwa suaminya termasuk polisi yang menolak pembubaran demonstran dengan
kekerasan. Beliau ingin segera mengundurkan diri dari kepolisian.
Jasad
Mayjend Muhammad Abbas ditemukan tergeletak di sebuah ruangan kotor
pada gedung yang belum selesai dibangun. Bisa dipastikan, polisi ini
tidak pernah berada di tempat ini sebelum dirinya dibunuh.
Sehingga
diperkirakan beliau dibunuh oleh sesama polisi di ruangan tersembunyi
salah satu kantor polisi. Sehingga tidak ada yang mengetahui eksekusi
matinya, selain polisi-polisi korup pembela kudeta.
Pakaian dinas
Muhammad Abbas dipreteli, mungkin sebagai penghinaan bahwa orang seperti
dia tidak layak menyandang sebagai polisi.
Selain beliau, ditemukan juga jasad polisi lain berpangkat Mayjend, dan dua polisi lagi berpangkat kolonel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar