Media Mesir kembali terbukti melakukan rekayasa berita. Pada hari Kamis, 15 Agustus 2013, situs Al-Wafd (www.alwafd.org)
memberitakan bahwa Jamaah Salafiyah Jihadiyah di Mesir menyerukan
aksi-aksi anarkis untuk menegakkan khilafah. Dalam berita tersebut
dipampangkan sebuah foto yang di dalamnya terlihat seseorang berkhutbah
yang dikelilingi lima orang memegang senjata, di antaranya memakai
masker.
Namun diketahui bahwa foto tersebut pernah ditampilkan dalam media lain, yaitu Ar-Riyadh (www.Alriyadh.net)
yang bertanggal 15 Agustus 2009. Berita tersebut berjudul “Hamas
mengumumkan terbunuhnya salah seorang pimpinan Jama’ah Jundu
Ansharillah.
Demikianlah kebohongan media Mesir yang disengaja
untuk memprovokasi rakyat Mesir, menampilkan bahwa orang-orang yang
mendukung kembalinya Presiden Mursi akan melakukan aksi anarkis untuk
mencapai tujuannya.
Kejahatan media ini adalah rentetan usaha
untuk menuduh demonstran, khususnya Ikhwanul Muslimin dengan tuduhan
terorisme. Jika tuduhan itu berhasil diterima opini publik Mesir dan
dunia, maka pemerintah kudeta akan mendapatkan legitimasi untuk
memberangus partai FJP dan organisasi Ikhwanul Muslimin.
Setelah terungkap kebohongan media ini, untuk menutup malu, situs Al-Wafd menuliskan di bawah foto (foto dokumentasi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar