Dalam laporan terakhir, Mesir ditempatkan pada negara no 118 dari 176
negara dalam hal transparansi. Di antara negara-negara Arab, yang lebih
buruk hanyalah Suria (144), Libya (160), Irak (169), dan Sudan (173).
Memerangi
korupsi adalah proses panjang yang dimulai dari evaluasi dan prinsip
reward dan punishment yang jelas dan transparan. Selain itu, juga
membuat peraturan dan undang-undang yang menutup kemungkinan terjadinya
kebocoran anggaran.
Seperti diketahui, kebocoran anggaran di Mesir
dan beberapa negara lainnya mencapai 40-70%. Kalau bisa dihentikan,
tentu akan ada dana yang sangat besar untuk kemakmuran rakyat.
Mubarak
adalah orang yang korup, wajar kalau dirinya telah membuat
lembaga-lembaga negara menjadi korup juga. Bahkan banyak perundangan
yang melegalkan korupsi dan melindungi koruptor. Peradilan selalu
memberi vonis bebas kepada para tersangka korupsi.
Oleh karena itu
konstitusi 2012 dan banyak perundangan yang kebanyakannya belum sempat
disahkan, dibuat untuk memerang korupsi ini. Ketika presiden
digulingkan, dan konstitusi dibekukan, hal ini memperkuat posisi
kuropsi. Beberapa koruptor yang mengambil uang rakyat milyaran dollar
disidang ulang, bahkan dibebaskan.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/08/13/37831/menguatnya-korupsi-di-mesir/#ixzz2c8bN7enV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar