Aksi penangkapan para tokoh penentang kudeta beberapa hari terakhir
ini ditanggapi ringan oleh pihak Koalisi Nasional. Jihad Al-Haddad,
salah seorang juru bicara Ikhwanul Muslimin, menekankan bahwa rakyat
Mesir tetap akan melanjutkan perlawanannya menolak kudeta. Mereka tidak
akan membiarkan Mesir menjadi negara polisi.
Dalam akun twitternya
Sabtu, 24 Agustus kemarin, beliau menanggapi bahwa walaupun para tokoh
penentang kudeta ditangkapi, hal itu tidak akan menyurutkan perjuangan
mereka. Karena rakyatlah yang memimpin revolusinya sendiri. Bukan tokoh
atau elit politik tertentu.
Beliau melanjutkan, “Revolusi kami
jelas. Target kami jelas. Konflik kami adalah menuntut keadilan. Tekad
kami kuat. Selama jantung kami masih berdetak, kami takkan membiarkan
berdirinya negara polisi, atau mendiamkan rejim militer menguatkan
sendi-sendinya.”
Memang Jumat kemarin, masih banyak aksi
demonstrasi di berbagai propinsi, tak terkecuali Kairo. Setidaknya ada
35 titik untuk memulai konvoi massa yang berkeliling kota. Massa
tersebut berkumpul di beberapa masjid yang sudah ditentukan, sekaligus
untuk melaksanakan shalat Jumat. Tanpa tokoh pun aksi demonstrasi tetap
terlaksana. Jumlah pesertanya pun tidak berkurang walaupun ancaman
kematian terus saja membayangi mereka.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/08/25/38507/rakyat-takkan-biarkan-mesir-menjadi-negara-polisi/#ixzz2dQV6JlHC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar