Kamis, 29 Agustus 2013

Rakyat Takkan Biarkan Mesir Menjadi Negara Polisi

Aksi penangkapan para tokoh penentang kudeta beberapa hari terakhir ini ditanggapi ringan oleh pihak Koalisi Nasional. Jihad Al-Haddad, salah seorang juru bicara Ikhwanul Muslimin, menekankan bahwa rakyat Mesir tetap akan melanjutkan perlawanannya menolak kudeta. Mereka tidak akan membiarkan Mesir menjadi negara polisi.
Dalam akun twitternya Sabtu, 24 Agustus kemarin, beliau menanggapi bahwa walaupun para tokoh penentang kudeta ditangkapi, hal itu tidak akan menyurutkan perjuangan mereka. Karena rakyatlah yang memimpin revolusinya sendiri. Bukan tokoh atau elit politik tertentu.
Beliau melanjutkan, “Revolusi kami jelas. Target kami jelas. Konflik kami adalah menuntut keadilan. Tekad kami kuat. Selama jantung kami masih berdetak, kami takkan membiarkan berdirinya negara polisi, atau mendiamkan rejim militer menguatkan sendi-sendinya.”
Memang Jumat kemarin, masih banyak aksi demonstrasi di berbagai propinsi, tak terkecuali Kairo. Setidaknya ada 35 titik untuk memulai konvoi massa yang berkeliling kota. Massa tersebut berkumpul di beberapa masjid yang sudah ditentukan, sekaligus untuk melaksanakan shalat Jumat. Tanpa tokoh pun aksi demonstrasi tetap terlaksana. Jumlah pesertanya pun tidak berkurang walaupun ancaman kematian terus saja membayangi mereka.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/08/25/38507/rakyat-takkan-biarkan-mesir-menjadi-negara-polisi/#ixzz2dQV6JlHC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar