Jenderal McChrystal, mantan panglima militer Amerika di Afganistan
dan Irak, mengatakan bahwa Obama memecatku karena aku berbeda pendapat
dengannya. Obama menganggap hal itu sebagai campur tangan militer dalam
urusan politik.
Padahal saat ini, Obama sendiri yang mendukung seorang jenderal
militer di Mesir, yaitu As-Sisi, dalam mengkudeta seorang presiden yang
terpilih secara demokratis. Hal ini disampaikan dalam wawancara dengan
harian USA Today, dan dikutip oleh situs egyptwindow.net, Sabtu
(12/10/2013).
Lebih lanjut McChrystal mempertanyakan, apakah saat ini rakyat
Amerika rela kalau militer menangkap dan menahan Obama dan seluruh
anggota partainya? Lalu orang-orang yang berdemonstrasi mendukungnya
dibunuhi dan dibakar? Kemudian Kongres dibubarkan, dan konstitusi
dibatalkan? Tentu rakyat Amerika tidak akan pernah menerima. Tapi hal
seperti itulah yang sedang dilakukan pemerintah Amerika di Mesir.
McChrystal juga bertanya-tanya, kenapa kita memerangi demokrasi?
Kenapa kita tidak biarkan saja negara itu bangkit dan berdiri? Kita
sudah bunuhi ribuan orang di Afganistan, tapi aku hentikan karena
selamanya tidak mungkin menang melawan orang-orang Islam. Inilah yang
membuat aku dipecat.
Tapi pendapatkulah yang benar. Sampai saat ini kondisi masih belum
berubah juga. Boleh dikata, Obama salah memilih kuda taruhannya.
Orang-orang Islam memiliki keyakinan dan agama yang membuat mereka tidak
pernah berputus asa. Mereka tidak akan pernah bisa dikalahkan di Mesir.