Senin, 25 November 2013

Walaupun Liberal, Wanita Ini Tetap Menentang Tindakan Represif Kudeta

Kecewa dan bingung terlihat pada wajah reporter yang mewawancarai Dr. Magda Adly, ketua Pusat Rehabilitasi Korban Kekerasan dan Penyiksaan “Nadim”.
Menanggapi meninggalnya seorang anak kecil karena serangan keamanan penguasa dalam sebuah demonstrasi, reporter menyampaikan pesan bahwa demonstrasi-demonstrasi menentang kudeta harus segera dilarang karena menyebabkan jatuhnya banyak korban termasuk anak kecil.
Namun Magda yang menjadi tamu dalam acara di stasiun televisi ONTV tersebut malah menolak upaya pelarangan tersebut. Menurutnya, demonstrasi bukanlah sebab terjadinya aksi kekerasan. Demonstrasi adalah sebuah reaksi yang wajar terhadap aksi-aksi pembantaian yang dilakukan penguasa saat ini, terutama di Rabiah.
Magda mengatakan, “Tuduhan bahwa pihak Ikhwan yang membunuh anak kecil itu, bukanlah sebabnya. Sebabnya adalah aksi kekerasan yang dilakukan keamanan penguasa yang membubarkan demonstran dengan paksa dan kekerasan di Rabiah dan tempat lainnya.
Ketika keamanan bersikap keras, dan jatuh banyak korban ini bisa menyulut kekerasan serupa. Banyak rekanku, bahkan keluargaku yang menjadi korban. Banyak di antara mereka bukanlah merupakan anggota Ikhwanul Muslimin atau partai Islam lainnya, tapi mereka ikut dalam demonstrasi-demonstrasi menentang kekejaman penguasa.”
Menurut Magda, kebanyakan demonstrasi dilakukan oleh bukan orang Ikhwan. Demonstrasi-demonstrasi itu sementara ini masih bersifat damai. Pihak yang menuduhnya tidak damai tidak mempunyai bukti apa-apa.
Terakhir Magda mengatakan, “Kalau demonstrasi Ikhwan saat ini dilarang, maka seluruh demonstrasi dari pihak manapun harus dilarang. Lalu, di manakah demokrasi?”

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/24/42622/walaupun-liberal-wanita-ini-tetap-menentang-tindakan-represif-kudeta/#ixzz2le66two6

Kamis, 21 November 2013

Prof. Dr. Abdurrahman Uwais Kini Disusul Putranya

Kita masih ingat dengan Prof. Dr. Abdurahman Uwais, guru besar tafsir di Universitas Al-Azhar, yang menjadi salah satu korban meninggal dunia saat militer membantai demonstran di Rab’ah Adawiyah (14/8/2013).
Saat itu, putera beliau, Amru, juga menjadi korban luka. Kepalanya luka parah karena ditembak sniper di waktu dan tempat yang sama. Dari saat terluka hingga sekarang, Amru mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Namun Allah swt. telah memanggilnya hari ini, Ahad (3/11/2013).
Ayahnya, Abdurrahman Uwais, adalah salah seorang ulama besar di Universitas Al-Azhar. Beliau juga termasuk tokoh besar jamaah Ikhwanul Muslimin. Beliau meninggal dunia setelah ditembak sniper di daerah kepala.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/03/41563/prof-dr-abdurrahman-uwais-kini-disusul-putranya/#ixzz2lI2vOplq

FJP: Kehilangan Akal, Penguasa Kudeta Membunuhi Mahasiswa

Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) menyebutkan bahwa penguasa kudeta saat ini sudah kehilangan akalnya. Mereka menyerang mahasiswa dengan panser di asrama mahasiswa Al-Azhar, Rabu (20/11/2013) kemarin.
As-Sisi sebagai pemimpin kudeta harus mempertanggung-jawabkan jatuhnya korban dari kalangan mahasiswa. Karena puluhan mahasiswa terluka, dan satu di antaranya meninggal dunia.
Menurut FJP, tindakan babi-buta militer terhadap mahasiswa adalah pelampiasan kekesalan mereka yang gagal mewujudkan keamanan di Mesir, bahkan mewujudkan keselamatan militer sendiri tidak bisa. Beberapa personil militer menjadi korban serangan di dataran Sinai.
Tidak hanya kepada mahasiswa putra, militer juga menyerang mahasiswi yang sedang demonstrasi dengan konvoi menuju kantor Syeikhul Azhar. Militer menyerang, menembakkan gas air mata, dan menangkap beberapa orang mahasiswi.
Walaupun sangat kejam, tindakan militer ini, menurut FJP, tidak akan mematikan semangat revolusi para mahasiswa. Hal itu bahkan akan semakin menambah semangat dan tekad mereka dalam menuntut keadilan dan kebenaran.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/21/42475/fjp-kehilangan-akal-penguasa-kudeta-membunuhi-mahasiswa/#ixzz2lI2OKlrL

Militer Kudeta Menyerang, Tiga Mahasiswa Meninggal di Asrama Al-Azhar

Polisi dan militer  kudeta melakukan penyerangan terhadap asrama mahasiswa Universitas Al-Azhar, Kairo, Rabu (20/11/2013) kemarin. Ibrahim Darwisy, dari persatuan mahasiswa semester 6 fakultas Kedokteran Universitas Al-Azhar menulis dalam akun twitternya, “Sekarang ada tiga jenazah mahasiswa bersama kami di asrama.”
Militer dan polisi bahkan masuk dan menyerang asrama dengan menggunakan kendaraan berat seperti panser. Mereka menembakkan peluru tajam dan gas air mata. Bahkan mereka mengejar, menangkap dan menyiksa seorang mahasiswa di dalam masjid.
Muhammad Badawi, seorang wartawan surat kabar Yaoum Sabi’ menulis dalam akun facebooknya, “Aku melihat dengan mataku sendiri seorang mahasiswa meninggal karena tembakan di dada dan lehernya. Hasbunallahu wani’mal Wakil.
Demi Allah, mahasiswa tidak membakar gedung asrama. Mereka hanya membakar sampah di depan gerbang utama. Aku bersumpah, aku melihat militer dan polisi masuk ke masjid dengan sepatu mereka, dan menangkap seorang mahasiswa. Mahasiswa itu mereka siksa ramai-ramai di masjid.
Mahasiswa itu sudah berlumuran darah, tergeletak di lantai. Ada lima orang militer yang menyiksanya, dengan menendang dan memukuli.”
Sementara itu, beberapa saat yang lalu, pihak rumah sakit Universitas Al-Azhar memohon kepada pemerintah kudeta agar diijinkan masuk ke areal asrama mengevakuasi dan memberikan penanganan kepada para mahasiswa yang terluka.
Seorang aktivis lembaga HAM “Dhahaya” menyebutkan dalam akun facebooknya bahwa militer dan polisi bodoh. Mereka tidak mengetahui dengan pasti bagaimana sebenarnya kondisi mahasiswa kalau berada di dalam asrama. Bagi mahasiswa, asrama adalah seperti rumah bagi mereka. Persatuan sesama mereka di asrama juga sangat kuat. Kejadian asrama Al-Azhar ini akan tercatat dalam sejarah perjuangan baru melawan kudeta. Tapi perjuangan kali ini adalah perjuangan berkelas tinggi.”

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/21/42479/militer-kudeta-menyerang-tiga-mahasiswa-meninggal-di-asrama-al-azhar/#ixzz2lI1WO43w

Mesir, Alangkah Lucunya Negeri Ini

Seorang jurnalis Mesir, Muhammad Jamal Arafah, menulis sebuah artikel di situs rassd.com, tentang beberapa hal yang sangat aneh, hanya terjadi di Mesir dan tidak terjadi di manapun di tempat lain.
-          Polisi dan militer membunuhi demonstran di Jalan Muhammad Mahmud. Lucunya, polisi dan militer juga yang memperingati gugurnya para korban itu dan menyebut mereka sebagai pahlawan.
-          Para demonstran yang benci Islam dan Ikhwanul Muslimin mengatakan bahwa Ikhwan diam saja ketika puluhan dari mereka menjadi korban pembantaian di Muhammad Mahmud. Lucunya, mereka juga yang diam seribu bahasa ketika ribuan Ikhwanul Muslimin dibantai di Rabiah, bahkan ada 7 peristiwa pembantaian yang dialami Ikhwan.
-          Pemerintah tidak menyebutkan jumlah dan nama-nama orang yang menjadi korban pembantaian di Rabiah dan lainnya. Lucunya, pemerintah mengumumkan jumlah dan nama-nama polisi yang meninggal, padahal sangat mungkin polisi itu juga mereka yang membunuhnya karena membangkang perintah membantai.
-          Pemerintah mengumumkan jumlah korban meninggal dalam Revolusi Januari 2011 (900 orang), di masa Dewan Militer (215 orang), dan di masa Presiden Mursi (154 orang). Lucunya, sampai sekarang tidak diumumkan jumlah korban di Rabiah yang diperkirakan mencapai ribuan orang.
-          Wartawan aliran kiri yang menjadi korban meninggal dalam peliputan demonstrasi boleh dipasang gambarnya di jalanan. Lucunya, wartawan dari kalangan aktivis Islam tidak boleh. Orang yang melakukannya diancam penjara.
-          Departemen pendidikan memberikan penghargaan kepada seorang siswa hanya karena dia mempunyai kreasi simbol dengan angkat 3. Lucunya, ketika ada puluhan bahkan ratusan siswa yang menunjukkan simbol 4 (R4BIA), mereka harus ditahan berhari-hari bersama kriminalis di penjara. Alasannya mereka sudah berpolitik. Apakah menunjukkan simbol 3 bukan berpolitik?
-          Kementerian pemuda dan olah raga memberikan hadiah dan penghormatan kepada pemain-pemain biasa, bahkan berbuat curang (seperti pemain angkat besi). Lucunya, kementerian yang sama juga yang menjatuhkan hukuman kepara para pemain olah raga yang mengharumkan Mesir dengan menyumbangkan medali emas (kung fu, sepak bola, dan lainnya)
-          Pemerintah menangkapi para profesor dan ahli dalam kedokteran, teknologi, wartawan, dan lainnya. Lucunya, pemerintah malah mengundang dan menghormati para artis dalam acara-acara mereka. Menyertakan banyak artis porno untuk mengamandemen konstitusi.
-          Polisi membebaskan seorang artis yang tertangkap sedang mabuk berat di jalanan padahal sudah masuk waktu “jam malam” hanya karena dia bersama laki-laki hidung belang berasal dari negara yang mendukung kudeta. Lucunya, polisi akan langsung menangkapi dokter, ulama, dan lainnya yang ada di jalanan di “jam malam” saat mereka menuntut keadilan.
-          Pengadilan membebaskan mantan Husni Mubarak dan kroninya yang terlibat dalam pembunuhan demonstran dan kerusakanan ekonomi Mesir. Lucunya, pengadilan yang sama menjatuhkan vonis penjara 17 tahun kepada beberapa mahasiswa yang berdemonstrasi di depan kantor Syeikhul Azhar.
-          Minoritas Kristen Koptik menuntut diberi kuota 15% kursi legislatif dan ekskutif. Lucunya, para kader partai Islam yang memenangkan 70% suara dalam pemilu kini harus meringkuk di penjara.
-          Presiden, menteri, dan anggota parlemen yang dipilih oleh rakyat dalam pemilu harus mendekam di penjara, sedangkan politikus dari partai kacangan duduk di kursi kekuasaan.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/20/42437/mesir-alangkah-lucunya-negeri-ini/#ixzz2lCdM7WhJ

Akhirnya Mereka Akui, As-Sisi di Rumah Sakit

Stasiun televisi AlFarain yang mendukung kudeta mengumumkan Jumat (8/11/2013) kemarin, bahwa As-Sisi berada di rumah sakit. Dalam akun facebooknya, wartawan Hamdi Syafiq berkomentar, “Akhirnya mereka akui, As-Sisi di rumah sakit.”
Syafiq membuat beberapa kemungkinan berkaitan dengan pengakuan televisi tersebut: Kemungkinan pertama, pengumuman tersebut untuk menutupi pemberitaan tentang banyaknya pembantaian yang dilakukan As-Sisi. Ketika dia sakit, akan ada simpati rakyat kepadanya, dia akan kembali meraih popularitas.
Kemungkinan kedua, seperti yang disampaikan Amru Farrag, direktur kantor berita Rassd, bahwa As-Sisi menghilang karena anjuran dari perusahaan public relation Amerika yang dikontrak Mesir untuk mengangkat citranya. As-Sisi setelah ini akan kembali muncul dengan performa dan pengaruh yang baru.
Kemungkinan ketiga, As-Sisi menghilang dengan tujuan atas perintah Amerika agar Adli Mansur dan Bablawi (presiden dan perdana menteri kudeta) muncul ke publik dan seakan mempunyai peran memerintah, bukan sekadar boneka pajangan.
Kemungkinan keempat, menurut Syafiq, pengumuman sakitnya ini adalah untuk menjadi mukaddimah pengumuman berikutnya tentang dirinya telah meninggal. Ini membenarkan dugaan yang sering muncul beberapa hari ini bahwa As-Sisi terkena tembakan di pangkalan laut di Alexandria, dua pekan yang lalu. Atau karena keracunan makanan dan obat-obatan seperti yang dikatakan nara sumber Aljazeera, sejarawan Muhammad Jawadi.
Saat ini, kemungkinan As-Sisi dalam kondisi kritis karena televisi Al-Farain sampai meminta rakyat Mesir mendoakan untuk kesembuhannya.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/09/41944/akhirnya-mereka-akui-as-sisi-di-rumah-sakit/#ixzz2lI16EL7v

Rabu, 20 November 2013

Ketika Gubernur Militer Mencak-mencak di Depan Para Khatib

Sammah Qandil, gubernur Port Said yang berasal dari kalangan militer, mengancam para khatib di provinsi Port Said jika mereka tetap membicarakan politik dan mengkritik pemerintah kudeta dalam khutbah-khutbah mereka. Katanya, orang seperti itu layak mendapatkan tamparan.
Ancaman tersebut dilontarkannya, saat gubernur mengumpulkan para khatib dan imam masjid-masjid di provinsi Port Said, Sabtu (16/11/2013) di kantor gubernuran bersama kepala kantor urusan wakaf propinsi dan kepala bagian dakwah lembaga Al-Azhar kota Port Said.
Menurut gubernur, khutbah Jumat tidak benar kalau dihubungkan dengan urusan politik yang saat ini terjadi di Mesir. Tidak hanya khutbah Jumah, masjid harus bersih semua kegiatan yang membicarakan politik. Beliau mengancam akan memproses secara hukum semua khutbah yang berani melanggar aturan ini. “Nggak boleh bicara politik. Sudahlah, kita ingin Mesir sedikit tenang.”
Beliau juga mengancam dengan gaya militernya, “Orang yang melanggar omonganku, hukuman yang pantas baginya adalah tamparan sekeras-kerasnya di wajahnya. Dia bisa kuperiksa, kubawa ke pengadilan, kubuang, atau apa saja yang mungkin belum pernah ada dalam bayangan seseorang.”
Walaupun demikian keras ancaman gubernur tadi, tidak ada seorang khatib pun yang berbicara. Semua diam. Cuma terdengar ucapan, “Kita bertawakkal kepada Allah swt.”

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/19/42378/ketika-gubernur-militer-mencak-mencak-di-depan-para-khatib/#ixzz2lCcC3cvw

Minggu, 17 November 2013

Pembangkangan Sipil, “Matikan Ponselmu”

Seakan tidak ada habisnya ide para penentang kudeta. Kali ini mereka melancarkan kampanye pembangkangan sipil yang mentargetkan perusahaan-perusahan telekomunikasi.
Mulai hari Rabu (18/9/2013) pagi kemarin, dimulailah kampanye “Matikan Ponselmu” menggunakan sosial media, di antaranya facebook. Tujuannya adalah menimpakan kerugian kepada perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang terlibat dalam kudeta dan pembantaian terhadap para demonstran damai.
Kampanye ini mendapatkan sambutan cukup hangat dari para pengguna sosial media. Salah satu di antaranya ‘Alaa Sa’ad yang memberikan komentar:
“Aku akan menon-aktifkan ponselku pada hari kamis, supaya perusahaan-perusahan telekomunikasi menderita kerugian. Mereka terlibat dalam membunuh anak-anak muda kita. Misalnya, Mobinil adalah milik Sawiris (pengusaha milyarder dekat dengan Mubarak), Vodafone adalah perusahaan Amerika, dan Etisalat adalah perusahaan Emirat (negara yang sangat mendukung kudeta selama ini).

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/09/19/39528/pembangkangan-sipil-matikan-ponselmu/#ixzz2kthtKORC

Pembubaran Ikhwan Takkan Berpengaruh

Hakim Walid Syarabi, juru bicara Gerakan Hakim untuk Mesir, menuliskan dalam akun facebooknya, Selasa (24/9/2013) ini:
“Vonis pembubaran organisasi Ikhwanul Muslimin dan penghentian semua aktifitas jamaah Ikhwanul Muslimin tidak akan berpengaruh apa-apa pada realitas politik yang terjadi saat ini di Mesir. Semua eksekusi yang bisa dilakukan setelah keluarnya vonis pembubaran ini sebenarnya sudah lama dilakukan oleh kaum pengkudeta. Mereka telah menutup kantor-kantor, menyita semua aset, menangkapi pimpinan, dan menghentikan semua aktifitas Ikhwan.
Negara yang dijalankan kaum pengkudeta tidak memerlukan hukum dan undang-undang untuk melakukan itu semua. Sejak awal, semuanya memang dilakukan untuk mengamankan kekuasaan kudeta mereka. Kami memandang bahwa vonis pembubaran ini sebenarnya menghasilkan sesuatu yang sudah dihasilkan. Ikhwan sudah dibubarkan sebelum keluarnya vonis ini. Oleh karena itu, vonis ini tidak akan berpengaruh apa-apa pada perkembangan politik mendatang.”

http://www.dakwatuna.com/2013/09/24/39729/pembubaran-ikhwan-takkan-berpengaruh/

Presiden Mursi Menolak Mengenakan Pakaian Tersangka

Koresponden televisi Mesir melaporkan bahwa Presiden Mursi menolak memakai pakaian tersangka, sehingga beliau memakai pakaian sipil seperti biasa yang dikenakannya.
Persidangan yang dilakukan Akademi Kepolisian ini dijaga dengan sangat ketat. Jauh berbeda dengan saat persidangan mantan presiden Mubarak.
Sebelumnya, telah datang juga Dr. Isham Iryan (wakil ketua Partai Kebebasan dan Keadilan/FJP), Muhammad Beltagi (sekjen FJP), Ahmad Abdul Athi (kepada kantor kepresidenan). Saat ini semuanya telah berada dalam kurungan di ruangan persidangan.
Sementara itu, pihak keamanan persidangan memeriksa semua orang yang membawa surat ijin masuk ke ruang sidang. Tidak ada orang yang boleh masuk dengan membawa ponsel dan kamera. Bahkan para juru berita pun tidak boleh membawa pena dan kertas untuk menuliskan beritanya.
Di luar pengadilan, pengamanan sangat ketat. Ada terlihat banyak kendaraan militer dan ambulan. Kepala kantor berita Aljazeera di Kairo mengatakan suasana di daerah pengadilan dan daerah sekitar sangat mencekam.
Sementara itu, para demonstran saat ini masih melakukan unjuk rasa di depan kantor Mahkamah Agung dan kantor Mahkamah Konstitusi.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/04/41645/presiden-mursi-menolak-mengenakan-pakaian-tersangka/#ixzz2ktgy3gQV

Hari Senin, Siapa Menghakimi Siapa?

Hakim Walid Syarabi, juru bicara “Gerakan Hakim untuk Mesir” menulis sebuah artikel berisi pertanyaan tentang apa yang akan terjadi pada hari Senin (4/11/2013) besok. Apakah peradilan yang akan menghakimi Presiden Mursi? Atau rakyat yang akan menghakimi peradilan?
Sebenarnya, menurut Walid, hal yang harus dirasakan rakyat Mesir ketika Presiden Mursi dibawa ke pengadilan adalah perasaan tenang. Karena akan ada kejelasan, dan Presiden Mursi bisa menjelaskan dan membela dirinya di sana.
Tapi kenapa ada gelombang demonstrasi besar-besaran menentang pengadilan Presiden Mursi? Bahkan demosntrasi itu digelar secara berlanjut sejak hari Jumat (1/11/2013) hingga hari Senin (4/11/2013) depan saat dilaksanakannya pengadilan Presiden Mursi.
Walid menjawaban sendiri pertanyaannya, bahwa ketenangan yang tidak dirasakan rakyat Mesir itu menunjukkan ketidak-percayaan mereka terhadap peradilan di Mesir. Karena kondisi mesir yang sudah demikian kacau pun tidak lain adalah gara-gara ulah peradilan Mesir sejak terjadinya Revolusi Januari 2011 hingga sekarang.
Semua hasil Revolusi Januari 2011 digagalkan oleh peradilan. Mulai dari pembubaran lembaga legislatif, pembatalan dekrit presiden, pembebasan tokoh-tokoh korup rejim Mubarak, keterlibatan dalam kudeta militer, penangkapan dan penahanan ketua lembaga legislatif, penahanan orang-orang tak bersalah, penahanan anak-anak yang ikut berdemonstrasi, dan sebagainya.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/03/41573/hari-senin-siapa-menghakimi-siapa/#ixzz2ktgCrSQi

Pakar Hukum: Walau Ditindas, Ikhwanul Muslimin Semakin Populer dan Solid

Dr. Manshur Abdul Ghafar, pakar hukum dari Pusat Studi Hukum, mengatakan bahwa Ikhwanul Muslimin bertambah populer dan solid akibat dari tekanan yang dialaminya. Hal yang sama telah terjadi dan terbukti sepanjang sejarah jamaah ini.
Menurut Abdul Ghafar, selama 80 tahun Ikhwanul Muslimin juga selalu mendapatkan pukulan berat yang menyebabkan banyak kalangan mengira sebagai akhir riwayat jamaah ini. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, jamaah ini semakin membesar dan meluas.
Dalam wawancara dengan televisi Al-Arabia, Abdul Ghafar menyangkal perkiraan bahwa Ikhwnul Muslimin telah tamat saat ini. Beliau mengatakan bahwa Ikhwan mempunyai basis sosial yang sangat kuat. Beliau membuktikan bahwa walaupun hampir semua pemimpinnya telah masuk penjara, tapi demonstrasi-demonstrasi menentang kudeta masih saja terjadi setiap hari. Demonstrasi-demonstrasi dilakukan oleh rakyat biasa yang ingin mengungkapkan aspirasinya yang sama dengan Ikhwan.
Menurutnya, jumlah pendukung Ikhwan mungkin saja akan berkurang saat ini. Tapi bisa dipastikan para kader Ikhwan akan tetap memegang sikap dan prinsipnya. Karena ideologi tidak mengenal mati. Sejarah membuktikan walaupun pimpinan dan kader pimpinan Ikhwan ditangkapi, ditahan, dihukum mati, disita asetnya, dibubarkan dan dilarang organisasinya, tapi mereka tetap bekerja.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/09/41940/pakar-hukum-walau-ditindas-ikhwanul-muslimin-semakin-populer-dan-solid/#ixzz2ktfkk6i5

Kuburan As-Sisi

Para pengguna facebook saat ini sedang banyak membicarakan dan menyebarkan sebuah foto bergambarkan kuburan keluarga As-Sisi.
Di atas pintu masuk kuburan tersebut, selain tertulis Jenderal Abdul Fattah As-Sisi, juga tertulis ayat Al-Qur’an, yaitu Surat Yusuf Ayat 101. Berbunyi: “Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian takbir mimpi.  (Ya Tuhan). Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.”
Ada beberapa kesalahan dalam penulisan ayat tersebut. Tujuan penyebaran foto ini adalah agar As-Sisi segera tersadar bahwa kehidupannya tidaklah kekal. Sebentar lagi dia akan meninggal dunia, dan meninggal semua yang saat ini dia miliki dan rebut.
Tradisi di Mesir, di pekuburan umum, sebuah keluarga besar membangun tempat khusus untuk mengubur anggota keluarganya. Biasanya tempat khusus itu dibuat berbentuk seperti rumah sehingga terjaga privasinya. Keluarga As-Sisi rupanya juga telah membangun hal serupa.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/10/17/40863/kuburan-as-sisi/#ixzz2ktfPPFCh

Persidangan Presiden Mursi Dagelan Terbesar dalam Sejarah Peradilan

Ahmad Mansur, wartawan Aljazeera dan pengamat politik Mesir mengatakan bahwa persidangan Presiden Mursi adalah dagelan terbesar dalam sejarah peradilan.
Presiden Mursi dituduh memprovokasi untuk membunuh demonstran. Kalau demikian, kira-kira tuduhan apa yang seharusnya dihadapkan kepada As-Sisi.
As-Sisi yang telah membunuh 5000 rakyat, melukai 29 ribu orang, menangkap 20 ribu lainnya, dan membawa Mesir ke lorong gelap tak berujung. Orang jahat seperti ini sekarang mengadili seorang presiden dengan tuduhan memprovokasi membunuh 2 orang.
Yang mengherankan, dalam peristiwa tersebut, yang terbunuh ada 10 orang; 2 orang penentang Presiden Mursi, dan 8 orang pendukung Presiden Mursi. Kenapa Presiden Mursi dituduh karena meninggalnya 2 orang tersebut? Kenapa orang yang benar-benar membunuh 8 orang tersebut tidak diadili?
Hanya untuk mengadili Presiden Mursi ada 300 orang yang mengajukan tuntutan dan membawa kasus 2 orang korban dari kalangan penentang Presiden Mursi tersebut.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/04/41647/persidangan-presiden-mursi-dagelan-terbesar-dalam-sejarah-peradilan/#ixzz2ktesBWzV

Pledoi Ini Bersejarah Karena Membuat Hakim Kudeta Menangis

Sangat mengejutkan, seorang dokter dari Ikhwanul Muslimin yang saat ini ditahan penguasa kudeta membacakan pledoinya, dan membuat para hakim menangis. Tapi yang lebih mengejutkan lagi adalah keputusan hakim setelah pledoi tersebut.
Dalam persidangan yang kedelapan, dr. Muhammad Abu Zaid membacakan pledoi untuk membela dirinya dal beberapa orang anggota Ikhwanul Muslimin yang dikenakan tuduhan yang sama. Berikut isinya:
“Aku perkenalkan diriku. Namaku Muhammad Sayid Abu Zaid. Aku bekerja sebagai dokter pembiusan di kota Benha. Aku meraih bachellor kedokteran dari Universitas Manufiyah. Sebenarnya, bulan ini in sya’a Allah aku akan mengikuti ujian pasca sarjanaku.
Aku juga pernah mendapat juara dua dalam sebuah perlombaan hafalan Al-Qur’an tingkat nasional. Selain itu aku juga mempunyai tiga ijazah hafalan Al-Qur’an.
Saat ini aku berada di sini sudah lebih dari 100 hari, tidur di lantai. Keadaanku sama dengan para tahanan yang lain di Mesir. Orang-orang terbaik di Mesir saat ini banyak yang tidur di lantai.
Kami semua ditangkap militer dan polisi dalam aksi penangkapan yang brutal dan tidak terencana. Tapi walaupun begitu, yang terjadi sungguh aneh, penangkapan itu telah memasukkan dokter, insinyur, apoteker, guru qira’at Al-Qur’an, para penghafal Al-Qur’an berkumpul di satu sel tahanan yang sama. Ini merupakan ketidak-sengajaan yang memuliakan kami.
Kelompok kami harus menghadapi 13 tuduhan yang tertulis di BAP. Satu tuduhan saja sebenarnya hanya bisa dilakukan oleh orang yang benar-benar jahat. Orang yang mempunyai masa lalu yang kelam dalam dunia kejahatan. Namun kami yang mempunyai asal-usul seperti saya sebutkan di atas harus menghadapi 13 tuduhan.
Dalam kelompok kami ada 3 orang yang menderita sakit jantung, satu di antaranya baru saja menjalani operasi pembedahan. Ada satu orang yang menderita diabetes, sebenarnya sehari-harinya dia harus mengonsumsi obat-obatan kalau mau hidup lebih normal. Ada juga dua orang yang baru menjalani operasi pembedahan tulang belakang.
Hakim yang kami muliakan, ini adalah kali kedelapan kami hadir di depan majelis hakim dan jaksa. Sebenarnya persidangan-persidangan yang telah lewat benar-benar memberikan pukulan yang berat bagi kami, dan membuat citra buruk hakim di mata kami.
Dulu peradilan kami yakini sebagai profesi yang mulia, sama seperti profesi kedokteran yang kujalani. Tapi kenapa para hakim dan jaksa saat ini terlihat tidak bebas, mereka hanya menerima perintah dari penguasa di atas?
Kalau aku membuat sakit seorang pasien karena kesalahanku dalam mengobatinya, walaupun tidak sengaja, aku akan merasa menyesal sekali. Aku akan merasa berdosa, dan mungkin tidak bisa tidur beberapa malam. Tapi kenapa, 29 orang tahanan ini harus tidur di lantai lebih dari 100 hari, sedangkan para hakim dan orang-orang yang menangkap mereka sama sekali tidak merasa bersalah atau sedih. Padahal orang-orang ini ditangkap tanpa melakukan kesalahan sama sekali. Mereka hanya memiliki pandangan politik yang berbeda saja. Kalau pun mereka tidak memiliki pandangan politik ini, tentu mereka tidak akan berada di sini.
Sudah banyak sekali persidangan kami jalani, dan kami masih saja di sini. Tapi kami ingin memberitahukan, bukan menakut-nakuti bahwa setiap malam kami selalu menghujani… (hakim bertanya, “Apa maksud menghujani?”). Kami menghujani semua orang yang telah menyebabkan kami di sini dengan doa-doa laknat. Orang-orang itu, rekan-rekannya yang terlibat, bahkan keluarga dan anak-anaknya. Karena kami yakin kami ini benar. Kami yakin kami adalah orang-orang yang dizhalimi. Dan doa-doa orang yang terzhalimi pasti akan dikabulkan oleh Allah swt. Kami sungguh heran kenapa kalian benar-benar berani kepada Allah swt. Bukankah kalian tahu bahwa kalian akan dibangkitkan di akhirat? Bukankah kalian tahu bahwa kalian akan dibangkitkan di akhirat? Bukankah kalian tahu bahwa kalian akan dibangkitkan di akhirat?
Hakim yang kali muliakan, sudah lebih dari 3 bulan kami hidup bersama kriminalis. Setiap hari kami mendengar bagaimana percakapan-percakapan mereka. Mereka kelihatan begitu tenang karena mereka memiliki koneksi hakim, pengacara dan sebagainya. Dan benar, beberapa hari kemudian mereka keluar. Mereka membayar ini dan itu. Tetangga kami beberapa kali berganti, tapi kami tetap ada di dalam penjara.
Kami ingatkan kalian akan kekuasaan Allah swt. Kami ingatkan kalian akan hak orang-orang yang kalian penjarakan. Pemeriksaan kami sudah selesai dari dulu. Tuduhan-tuduhan yang dikenakan kepada kami tidak mempunyai bukti sama sekali.
Ini salah satu di antara kami, Syihab, umurnya bari 16 tahun. Dia pelajar SLTA yang berprestasi, ayahnya seorang dosen. Umur anak ini kami kira seperti anak-anak kalian. Hasbunallahu Wani’mal Wakil…
Pembacaan pledoi ini selesai. Pengacara menyetop dan menenangkan dr. Muhammad karena terlihat para hakim berlinang air mata.
Kemudian hakim berkata banyak dan dengan nada yang tinggi membuktikan bahwa dirinya bebas, tidak ada tekanan dari pihak manapun dalam memutuskan perkara. Bahwa memvonis bebas ataupun memenjarakan para tahanan tidak ada bedanya bagi dirinya. Karena dirinya hanya takut kepada Allah swt. Maka para tahanan pun menjawab bahwa itulah yang mereka harapkan.
Persidangan pun ditutup, dan ternyata di esok harinya baru diketahui bahwa air mata hakim itu hanyalah bohong belaka, bahwa rasa takut kepada Allah swt. hanyalah di lisannya saja. Karena hakim memutuskan memperpanjang masa tahanan 45 hari lagi. Para tahanan bersyukur, setidaknya pledoi itu telah meringankan perasaan terzhalimi mereka. Mereka telah mengungkapkan isi hari mereka.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/17/42292/pledoi-ini-bersejarah-karena-membuat-hakim-kudeta-menangis/#ixzz2ktdKmQAJ

Inisiatif Abul Majdi: As-Sisi Tidak Boleh Diadili di Mesir dan Luar Negeri

Ir. Ridha Fahmi, seorang pimpinan Koalisi Nasional Pro-Demokrasi Anti-Kudeta, mengatakan bahwa inisiatif solusi yang diusulkan Dr. Ahmad Kamal Abul Majdi kepada Koalisi berkenaan dengan krisis politik dan kemanusiaan di Mesir mempunyai syarat yang sangat berat.
Syarat tersebut adalah Koalisi berkomitmen untuk tidak memproses As-Sisi secara hukum, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Hal yang sama juga bagi para elit politik dan militer yang turut terlibat dalam kudeta.
Menanggapi syarat ini, Fahmi yang juga pernah memimpin Komisi Keamanan Nasional dan Hubungan Luar Negeri pada Majelis Syura (sebelum dibubarkan), menyatakan menolak dengan keras.
Fahmi menyebutkan bahwa Koalisi akan tetap berkomitmen pada prinsip mengembalikan pemerintah yang sah terutama kembalinya Presiden Mursi memimpin Mesir, dan melindungi hak setiap rakyat Mesir terutama para korban meninggal dan luka-luka. Oleh karena itu, Koalisi meyakini, memproses semua orang yang terlibat dalam kudeta dan pembantaian terutama As-Sisi adalah sebuah prinsip yang tidak bisa ditinggalkan atau dilupakan. Apalagi korban yang meninggal telah lebih dari 5000 orang.
Di akhir statusnya di facebook tersebut, Fahmi mengatakan, beberapa saat lagi akan ada kejutan berkenaan pemrosesan para pengkudeta secara hukum. Proses itu saat ini sudah berjalan.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/06/41813/inisiatif-abul-majdi-as-sisi-tidak-boleh-diadili-di-mesir-dan-luar-negeri/#ixzz2ktch9vGg

Polemik Foto As-Sisi dan John Kerry, di Manakah As-Sisi Saat Ini?

Berawal dari berita pertemuan antara As-Sisi dan John Kerry dalam kunjungannya yang terakhir ke Mesir, Ahad (3/11/2013) kemarin. Situs gate.ahram.org.eg memberitakan bahwa Kerry bertemu dengan As-Sisi. Tapi anehnya, media pemerintah ini menempel sebuah foto pertemuan As-Sisi dan Kerry yang sama dengan foto pertemuan mereka pada bulan Maret, seperti dimuat situs alhayat.com pada hari Senin (3/3/2013).
Pemasangan foto yang sama untuk peristiwa yang berbeda ini menimbulkan banyak spekulasi para pengamat. Apalagi situs gate.ahram.org.eg dan alhayat.com sama-sama situs yang besar dan terpercaya. Di antara spekulasi tersebut seperti ditulis oleh Dr. Said Bilal di situs swefonline.com, Rabu (5/11/2013) kemarin, yang mengatakan bahwa saat ini As-Sisi sedang sakit dan dirawat di rumah sakit Ma’adi, Kairo.
Bilal berani mengemukakan hal ini karena sudah lama As-Sisi tidak muncul di publik. Bahkan pada acara peringatan Tahun Baru Hijriah oleh militer, sambutan As-Sisi dibacakan oleh wakilnya. Belum ada kepastian tentang benar-tidaknya anggapan tersebut. Karena tidak ada sumber resmi yang menyatakannya, baik situs pemerintah atau situs-situs berita terpercaya.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/07/41862/polemik-foto-as-sisi-dan-john-kerry-di-manakah-as-sisi-saat-ini/#ixzz2ktc0SFEj

Karena Ada Pemain dari Ikhwan, As-Sisi Tolak Undangan Final Champion Afrika

Dewan direksi klub Al-Ahly Mesir menyampaikan undangan kepada As-Sisi untuk menghadiri dan menonton pertandingan final Piala Champion Afrika antara klub Al-Ahly (Mesir) dan Orlando Pirates (Afrika Selatan) yang akan diadakan Ahad (10/11/2013) besok.
Beberapa sumber yang mengetahui yang dekat dengan pemerintah kudeta, menyatakan bahwa kemungkinan besar As-Sisi akan menolak undangan tersebut, dan tidak akan menyaksikan pertandingannya. Penyebab penolakan, karena pertandingan tersebut cukup sensitif dan akan ada pertemuan langsung dengan massa.
Namun penyebab yang sudah pasti banyak pemain klub Al-Ahly adalah kader Ikhwanul Muslimin, terutama pemain banyak diidolakan masyarak Mesir, Abu Treka. Abu Treka secara tidak sungkan-sungkan menentang kudeta dan mendukung Presiden Mursi.
Bahkan belum lama ini media pendukung kudeta sering melakukan kampanye hitam terhadap pemain ini lantaran dukungannya yang verbal kepada Presiden Mursi. Sangat mungkin pengidola Abu Treka akan memanfaatkan pertandingan ini untuk meneriakkan yel-yel balas dendam kepada As-Sisi dan pemerintah kudetanya.
Apalagi saat ini telah banyak komunitas pendukung klub-klub sepak bola di Mesir seperti Al-Ahly, Zamalek, Isma’iliyah yang menyatakan secara resmi menentang pemerintah kudeta dan mengerahkan massanya dalam even-even demonstrasi mendukung Presiden Mursi.
Pertandingan Al-Ahly – Orlando Pirates adalah final Piala Champion Afrika. Sebelumnya kedua klub ini telah bertanding di Afsel dengan hasil imbang 1 – 1. Sehingga kemungkinan besar Al-Ahly akan memenangkan pertandingan di kandangnya, dan meraih piala Champion Afrika untuk kesekian kalinya.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/09/41938/karena-ada-pemain-dari-ikhwan-as-sisi-tolak-undangan-final-champion-afrika/#ixzz2ktbCoKHj

Platform R4BIA Internasional Diresmikan

Turki bergerak meluncurkan sebuah inisiatif internasional untuk “R4BIA”, sebuah simbol solidaritas atas korban pembantaian 14 Agustus oleh pasukan keamanan pemerintahan kudeta Mesir.  Pasukan keamanan tersebut telah melakukan pembantaian terhadap para demonstran anti-kudeta yang melakukan protes dengan cara duduk di Rab’ah Adawiyah, Kairo, hingga membunuh ribuan demonstran.
Platform internasional (www.rabiaplatform.com) akan diresmikan pada hari Senin besok (16/9/2013), di Pusat Kongres Istanbul pada pukul 11.00 waktu setempat.
Jurnalis Turki, Abdurrahman Dilipak, yang memimpin inisiatif, mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa jaringan sosial seperti Twitter dan Facebook akan digunakan untuk mengumumkan kegiatan platform tersebut untuk para anggotanya di seluruh dunia.
“Platform R4BIA akan mempertemukan organisasi masyarakat sipil dunia, pekerja media, para relawan, dan artis. Ini akan menjadi acuan di mana kita membahas bagaimana dunia baru akan dibangun dengan ilmu pengetahuan, seni, filosofi, politik dan etika sosial,” papar Dilipak.
Dilipak menambahkan bahwa setiap negara akan membuat platform sendiri, yang pada gilirannya akan ditambahkan dengan negara lainnya.
Simbol R4BIA
“Raba’a” yang berarti empat atau keempat dalam bahasa Arab telah menjadi simbol protes anti-kudeta di Mesir. Hanya beberapa jam sebelum pembantaian pada 14 Agustus lalu, pengunjuk rasa anti-kudeta di Mesir mencoba untuk menyuarakan tuntutan mereka kepada dunia dengan mengangkat 4 jari mereka.
Awalnya, sebuah situs bernama “r4bia.com” telah didirikan dalam ruang lingkup kampanye yang dipimpin oleh para aktivis di Turki yang anti-kudeta. Kemudian hashtag ‘Whatisr4bia’ dipublikasikan di Twitter.
Hashtag tersebut kemudian telah mendapatkan posisi di antara Trending Topic di Turki dengan peningkatan yang cepat, hingga mendapatkan tempat di dunia. Lalu menjadi Trending Topic global di mana pengguna dari seluruh dunia menunjukkan ketertarikannya, antara lain dari Asia hingga Eropa, dan dari Afrika hingga Amerika Serikat.
Ribuan pengguna terutama di Pakistan, Iraq, Mesir, Bosnia Herzegovina, Malaysia, dan Indonesia, dan kemudian di Eropa serta Amerika berbagi pesan dan foto-foto dengan hashtag “Whatisr4bia”.
“Simbol R4bia” yang digunakan sebagai simbol kebebasan dan menyebar dari Mesir ke seluruh dunia, juga telah banyak digunakan sebagai “profile picture” atau foto profil di media sosial. Jumlah netizen yang menggunakan simbol R4bia pada foto profilnya dilaporkan lebih dari 100 juta, demikian seperti dilansir kantor berita Anadolu.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/09/15/39321/platform-r4bia-internasional-akan-segera-diresmikan/#ixzz2ktafvIyO

Kudeta Kalah dalam Final Piala Champion Afrika

Pagelaran Piala Champion yang mempertemukan para juara liga negara-negara Afrika berakhir kemarin, Ahad (10/11/2013) di stadion Arab Contractors, Kairo.
Untuk kedelapan kalinya klub Al-Ahly (Mesir) memboyong piala tersebut setelah mengalahkan Orlando Pirates (Afsel) 2-0 dalam pada pertandingan leg kedua. Pada pertandingan leg pertama di Afsel, kedudukan berakhir imbang 1-1.
Namun bukan kemenangan klub papan atas Mesir ini yang ramai diperbincangkan di media-media Mesir. Yang menjadi sorotan adalah sisi politik dalam pertandingan itu. Dari awal memang banyak pihak memperkirakan hal tersebut.
Maka pada hari H pertandingan, personil dan pos-pos keamanan banyak tersebar di areal stadion. Penonton diperiksa satu persatu agar dipastikan tidak membawa atribut yang berbau politik, terutama simbol R4BIA baik dalam kaos, spanduk atau apa saja.
Saat pertandingan, dua gol kemenangan Al-Ahly dicetak oleh dua pemain yang berasal dari Ikhwanul Muslimin, yang secara verbal dan vulgar menentang kudeta. Gol pertama dicetak oleh Abu Treka pada menit ke 53, sedangkan gol kedua dicetak oleh Ahmad Abdu Dhahir pada menit ke 77.
Yang memancing kritikan media pendukung kudeta, setelah melesatkan golnya, Ahmad berlari dan berselebrasi dengan menunjukkan simbol R4BIA dengan tangannya. Sedangkan Abu Treka tidak mau naik panggung untuk menerima medali emas kemenangan. Karena yang menyerahkan medali adalah salah satu menteri kudeta, Thahir Abu Zaid.
Selain itu, Abu Treka juga mengenakan kaos dengan nomor 72. Nomor ini menunjuk jumlah korban meninggal dalam kerusuhan di stadion Port Said di masa pemerintahan Dewan Militer.
Abdul Bari Athwan, mantan pemred harian Al-Quds yang terbit di London menulis, “Kemenangan milik Al-Ahly, tapi cita rasanya sangat R4BIA.”

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/11/41984/kudeta-kalah-dalam-final-piala-champion-afrika/#ixzz2kta1ZhMt

Survey: Meningkatnya Jumlah Pendukung Mursi (69%) dan Kebanyakan dari Kalangan Biasa

Untuk kedua kalinya, lembaga survey “Takamul” melakukan survey lapangan untuk mengetahui prosentasi pendukung dan penentang kudeta yang dilakukan militer pada 3 Juli yang lalu.
Hasilnya sebanyak 69% responden menentang kudeta dan menuntut kembalinya Presiden Mursi. Sedangkan pendukung kudeta hanya 25% dari responden. Dan 6% lainnya memilih untuk abstain.
Takamul adalah sebuah lembaga survey untuk penelitian media dan opini publik. Sebelumnya telah melakukan penilitian serupa setelah dilakukannya kudeta militer.
Dari 69% pendukung kembalinya Presiden Mursi, hanya 19% saja berasal dari Ikhwanul Muslimin, selebihnya 39% berasal dari kelompok-kelompok Islam yang lain, 36% tidak mempunyai afiliasi politik, 6% kalangan Kristen dan 2% dari kalangan liberal.
Sedangkan pendukung kudeta 55% berasal dari pendukung rejim Mubarak, 19% dari kalangan liberal, 17% dari kalangan Kristen, 6% dari kalangan kiri, dan 3% saja dari kalangan yang tidak berafiliasi politik.
Hasil survey ini kembali membuktikan bahwa sebagian besar rakyat Mesir menginginkan kembalinya Mesir ke pemerintahan demokrasi hasil pemilu sah pilihan rakyat.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/08/12/37773/survey-meningkatnya-jumlah-pendukung-mursi-69-dan-kebanyakan-dari-kalangan-biasa/#ixzz2ktZZfXLP

Karena R4BIA, Pemain Al-Ahly Ini Dihukum Berat dan Kini Menghilang

Dunia politik di Mesir saat ini tidak bisa dipisahkan dari olah raga, terutama sepak bola. Belum lagi selesai perdebatan soal hukuman yang harus dijatuhkan kepada Abu Treka dan Ahmad Abdu Dhahir, saat ini tersiar kabar Abdu Dhahir menghilang dan tidak diketahui keberadaannya.
Abdu Dhahir melakukan sebuah kejahatan menurut penguasa kudeta. Dia menunjukkan simbol R4BIA pada pertandingan final Piala Champion Afrika melawan klub Afrika Selatan, orlando Pirates.
Sedangkan Abu Treka tidak mau naik ke panggung bersama para pemain lainnya untuk menerima medali emas. Sepertinya Treka tidak sudi berjabat tangan dengan seorang menteri kabinet yang berdiri dalam jajaran pemberi medali.
Harian almesryoon, menuliskan bahwa Abdu Dhahir yang menjadi pemain paling terkenal setelah pertandingan final Piala Champion Afrika tersebut, saat ini menghilang dan belum ada yang bisa mengatakan tempat keberadaannya.
Bahkan pihak klub Al-Ahly pun gagal menemukannya setelah segala upaya dikerahkan. Pihak klub mengkhawatirkan keselamatan pemain yang telah mempermalukan penguasa kudeta dalam even yang disaksikan dunia internasional ini.
Sebelumnya, direksi klub Al-Ahly sudah menjatuhkan hukuman kepadanya berupa tidak diberangkatkan untuk mengikuti piala dunia klub yang akan diadakan di Maroko bulan depan. Selain itu, dia juga dikenakan hukuman denda sebesar setengah juta pound Mesir (750 juta rupiah).
Sedangkan Abu Treka hanya dikenai hukuman denda yang belum diketahui besarnya, dan masih diikutkan dalam pertandingan-pertandingan klub di dalam dan luar negeri. Namun pihak CAF (Federasi Sepakbola Afrika) sedang mempelajari pencabutan medali emas yang sekarang dipegangnya.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/12/42025/karena-r4bia-pemain-al-ahly-ini-dihukum-berat-dan-kini-menghilang/#ixzz2ktYnvch5

Perginya “Syahid iPhone”, Kerugian Teknologi Arab

Kisah sedih pembantaian R4BIA belum berakhir. Amru Abdurrahman, meninggal dunia pada hari Ahad (3/11/2013) kemarin, setelah tiga bulan mendapatkan perawatan intensif. Beliau adalah salah satu korban yang terluka di bagian kepalanya pada peristiwa pembantaian R4BIA pertengahan Agustus yang lalu. Hingga akhirnya menghadap Allah swt. sebagai seorang syahid.
Terlepas dari afiliasi politik seseorang terhadap partai tertentu, sebenarnya Mesir bahkan kawasan Timur Tengah telah mengalami kerugian akibat pembantaian di R4BIA. Pasalnya, yang menjadi salah satu korbannya adalah seorang putra terbaik Mesir.
Amru Abdurrahman adalah seorang investor sekaligus direktur sebuah korporasi yang bergerak di bidang pengembangan produk-produk di Timur Tengah. Kepakarannya telah memaksa perusahaan raksasa seperti Apple untuk membuat versi iPad berbahasa Arab.
Amru adalah general director di perusahaan MiMV yang bergerak di bidang pengadaan keyboard berbahasa Arab untuk Iphone pada awal kemunculannya. Selain itu, MiMV juga memproduksi salah satu aplikasi terkemuka pada iPhone yang dikenal dengan “i phone Islam”. Bisa dikatakan benar klaim bahwa tidak ada satupun orang Arab yang menggunakan iPhone yang tidak menggunakan aplikasi milik perusahaan tersebut.
Berikut ini beberapa prestasi yang dibuat Amru dan rekan-rekannya di MiMV
2007: Membuka workshop program yang bekerja pada installer untuk menjadi pusat program iPhone berbahasa Arab.
2008: Arabtaller, adalah aplikasi gratis pertama versi Arab lengkap untuk iPhone, dan merupakan aplikasi yang paling laris di kawasan Arab pada saat itu.
2009: membuat aplikasi iFlippage, sebuah aplikasi seolah-olah membuka buku asli pada perangkat iphone.
2010: menorehkan prestasi dunia dengan mengoperasikan facetime untuk smartphone 3GS.
2011: prestasi dunia keduanya yang sempat diperbincangkan media dunia adalah transfer iPad ke telepon.
2012: meluncurkan situs app3ad.com  yang khusus untuk aplikasi gadget apple, market bagi arabian user.

Daftar Hitam Pendukung Kudeta

Para aktivis di media sosial facebook membuat daftar orang-orang yang mendukung kudeta dan ikut bertanggung jawab atas gugurnya ribuan korban jiwa.
Pada hari pertama diluncurkan, daftar tersebut meliputi tokoh yang berasal dari berbagai kalangan; politik, sosial, ekonomi, seni, agama, dan olahraga.
Dalam daftar kelompok agama, tokoh yang menempati urutan pertama adalah Syeikhul Azhar (Ahmad Thayib), mantan mufti (Ali Jumah), dan Imam masjid Makram Ubaid (Mazhar Syahin).
Mazhar menjadi sorotan setelah pernyataan terakhir yang dilontarkanya bahwa simbol R4BIA bermakna empat pihak yang ingin menghancurkan Mesir, yaitu Turki, Qatar, Amerika dan Israel. Sedangkan Ikhwan hanyalah pelaksana agenda besar mereka. Ikhwan sebelumnya telah menerima imbalan atas kerja sama ini.
Dalam jajaran tokoh olahraga, urutan pertama ditempati menteri olahraga (Thahir Abu Zaid). Penyebabnya adalah karena kebijakannya yang sangat keras terhadap Ahmad Abdu Zhahir, pesepakbola Al-Ahly yang menunjukkan salam R4BIA saat golnya memenangkan Liga Champion Afrika melawan Orlando Pirates (Afsel).
Sedangkan kelompok seniman, dipenuhi oleh para seniman yang menjadi anggota Komisi 50 yang sedang mengubah Konstitusi 2012. Mereka adalah Khalid Yusuf, Laila Alwi, Ilham Syahin, dan Shalah Abdullah.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/16/42242/daftar-hitam-pendukung-kudeta/#ixzz2ktXNePQO

Pendiri Rassd Diculik

Amru Salamah Qazzaz, salah seorang pendiri jaringan berita Rassd, diculik dan dibawa ke tempat yang tidak diketahui. Hal itu terjadi setelah pihak keamanan menyerang rumahnya di daerah 6 Oktober tiga hari lalu.
Hal itu disampaikan oleh istrinya, Tasnim Murad, melalui akunnya di facebook. Tasnim mengatakan, “Sampai sekarang aku tidak tahu di mana Amru. Sudah tiga hari dia diculik, kami belum tahu dia di mana dan bagaimana kabarnya.”
Sedangkan pengacara Amru menyatakan bahwa sampai sekarang, kasus kliennya belum ada di kejaksaan. Dia juga tidak tahu tuduhan apa yang dihadapkan kepadanya. Bahkan tempat ditahannya saja dia tidak mengetahui. Karena belum dilimpahkan ke kejaksaan, dikhawatirkan Amru sedang mengalami penyiksaan di suatu tempat rahasia. “Kami meminta pertanggung-jawaban penguasa kudeta atas apa yang menimpa klien kami. Mereka harus menjaga keselamatan hidupnya, dan segera dilimpahkan ke kejaksaan.”
Ada juga sumber yang menyebutkan bahwa Amru saat ini sedang diinterogasi di intelijen militer untuk mengorek keterangan dari mana dia mendapatkan bocoran rekaman berisi beberapa percakapan As-Sisi.
Beberapa waktu lalu, situs Rassd memang sering mengeluarkan berita kejutan berupa bocoran rekaman yang berisi percakapan dengan beberapa pihak. Bahkan percakapannya dalam sebuah pertemuan elit militer. Terpublikasinya rekaman-rekaman itu sedikit-banyak mengurangi popularitas As-Sisi yang berambisi mencalonkan diri dalam pilpres mendatang.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/17/42262/pendiri-rassd-ditahan-dan-disiksa/#ixzz2ktX0p4SG

Uni Eropa: Jangan Perlakukan Ikhwan Sebagai Setan, dan Lainnya Malaikat

Bernardino Leon Gross, utusan khusus Uni Eropa untuk Afrika Utara menyayangkan sikap penguasa Mesir yang saat ini memperlakukan Ikhwanul Muslimin sebagai setan, atau mempublikasikan bahwa Ikhwan adalah kelompok yang sangat buruk.
Hal itu disampaikanya pada sebuah konferensi di Maroko, Jumat (15/11/2013) yang lalu. Menurutnya, Ikhwan tidak ada niatan untuk merubah politiknya menjadi kelompok diktator dalam berkuasa. Hal itu dinyatakannya dalam sebuah konferensi di Maroko.
Presiden Mursi saat itu hendak mengakomodasi semua kalangan. Bahkan Uni Eropa sempat menawarkan bantuan sebesar 5.5 Milyar Euro kepada Mesir jika Presiden Mursi mengakomodasi semua kekuatan politik, menghormati konstitusi, dan menjalankan pemilu.
Oleh karena itu, Leon mengajak semua pihak, terutama media, untuk tidak menyebarkan kebencian kepada Ikhwan, menganggap mereka sebagai setan, dan memuji yang lain layaknya mereka adalah malaikat.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/17/42264/uni-eropa-jangan-perlakukan-ikhwan-sebagai-setan-dan-lainnya-malaikat/#ixzz2ktWP4E6P

Enam Bukti Baru As-Sisi Melakukan Kudeta

Apa yang dilakukan As-Sisi pada tanggal 3 Juli 2013 adalah sebuah kudeta dan bukan sebuah kudeta. Demikian dikatakan dalam akun facebook resmi pendukung Presiden Mursi, hari ini, Ahad (27/10/2013).
Menurutnya, setidaknya ada enam hal yang bisa membuktikannya. Kalau memang yang terjadi adalah sebuah revolusi, maka:
Pertama, perdana menteri sekarang bisa blusukan di jalan-jalan Mesir, melihat kondisi riil rakyat Mesir. Sama dengan yang dilakukan Hisyam Qandil, perdana menteri di jaman Presiden Mursi.
Kedua, menteri-menteri bisa dengan bebas dan nyaman menilik fasilitas-fasilitas umum yang menjadi hajat rakyat Mesir. seperti pabrik roti, gudang gandum, gudang sembako, dan sebagainya. Sama dengan yang dilakukan oleh Basim Audah, menteri kesejahteraan rakyat masa Presiden Mursi.
Ketiga, presiden sementara bisa mengunjungi berbagai provinsi di Mesir, walaupun harus dikawal ketat oleh pasukan Garda Republik.
Keempat, tempat tinggal As-Sisi diketahui banyak orang. Seperti Presiden Mursi yang tidak mau tinggal di istana, tapi lebih memilih flat sederhana sewaannya di Tajammu’ Khamis.
Kelima, pemerintah sementara mempunyai popularitas yang besar, karena hasil dari dukungan rakyat yang sangat besar. Mereka mengklaim bisa mengumpulkan 30 juta massa pada tanggal 30 Juni yang lalu. Tapi di manakah massa itu? Mengapa hanya bisa berkumpul sekali saja?
Keenam, As-Sisi dan pemerintahannya bisa melepaskan diri dari ketergantungan kepada media yang selalu aktif dalam menipu rakyat. Rakyat dibiarkan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Mesir.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/10/27/41180/enam-bukti-baru-as-sisi-melakukan-kudeta/#ixzz2ktVYNRHx

Rahasia Presiden Mursi Diungkap Mantan Perdana Menterinya

Hisyam Qandil adalah perdana menteri pada masa pemerintahan Presiden Mursi. Beliau  mengundurkan diri saat terjadi kudeta militer 3 Juli 2013 yang lalu.
Kemarin, Sabtu (16/11/2013), beliau menyampaikan pesan melalui rekaman video yang dipublikasikan melaui situs youtube. Beliau memilih cara ini, menyampaikan pesan secara terbuka dengan rekaman video, tidak di depan pihak tertentu saja, karena beliau ingin isi pesan ini kepada seluruh rakyat Mesir. Baik yang mendukung ataupun menentang Presiden Mursi.
Qandil menyampaikan pesan ini sebagai tanggung jawabnya kepada sejarah, dan demi menyelamatkan Mesir dari kehancuran dan pertumpahan darah.
Pesan ini bisa dibagi dua bagian. Bagian pertama, bagaimana sebenarnya sikap dan kebijakan Presiden Mursi dalam krisis politik yang terjadi di Mesir saat ini. bagian kedua, usulan penyelesaian krisis di Mesir saat ini.
Tentang sikap Presiden Mursi, dalam mengambil semua keputusannya, Presiden Mursi selalu mendahulukan dan menjadikan Mesir dengan semua elemennya sebagai pertimbangan. Bukan kelompok atau bagian tertentu, tapi seluruh Mesir.
Presiden Mursi juga sangat memperhatikan bagaimana melanjutkan dan menyempurnakan hasil-hasil Revolusi Januari 2011, dan bagaimana menyempurnakan lembaga-lembaga yang diperlukan dalam kehidupan berdemokrasi.
Beliau sangat memperhatikan selamatnya kehidupan seluruh rakyat Mesir, dan sangat menyayangkan bila terjadi persengketaan dan pertumpahan darah.
Untuk itu beliau berpikir keras bagaimana mempercepat suksesnya pembangunan di seluruh bidang kehidupan. Akidah Presiden Mursi dalam pembangunan adalah bahwa Mesir harus mempunyai kedaulatan dan kehendak yang merdeka. Terutama dalam hal makanan, obat-obatan dan kesehatan.
Pada tahun ini, sebenarnya beliau sangat memikirkan bagaimana seluruh pihak dan kekuatan politik bisa turut serta dalam pengambilan keputusan. Beliau mengajak dan mengundang semuanya. Tapi berkali-kali pihak-pihak tersebut menolak bekerja sama dengan Presiden Mursi. Bahkan mereka berusaha menggagalkan kerja Presiden Mursi, dan menghancurkan hasil kerja keras yang selama ini beliau lakukan. Jadi sikap Presiden Mursi sama sekali berbeda dengan yang dipublikasikan media, bahwa beliau ingin mengambil semua bagian dan dilakukan sendirian, atau yang disebut dengan diktatorisme dalam mengambil keputusan.
Aku ingin bersaksi tentang apa yang dikatakan oleh Presiden Mursi kepada As-Sisi pada tanggal 2 Juli 2013. Saat itu beliau berpesan agar As-Sisi menjaga dan melindungi keutuhan militer Mesir, demi rakyat Mesir, bangsa Arab, dan umat Islam.
Presiden Mursi sama sekali tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh militer, apa pernyataan yang disiapkan, disembunyikan, dan akan dikeluarkan militer pada hari-hari berikutnya. Beliau tidak mengetahui bahwa militer akan mengambil sikap yang memihak kelompok tertentu dalam krisis saat itu. Bahwa militer bahkan malah menambah rumit dan kacau kondisi krisis politik, tidak menghadirkan ketenangan bagi rakyat Mesir.
Berkenaan dengan referendum tentang kelangsungan kekuasaannya, sebenarnya Presiden Mursi bersikap menerima saja. Namun beliau memandang bahwa referendum sebaiknya dilakukan setelah selesai pemilu legislatif yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan September 2013. Baru setelah itu dibentuk kabinet, sehingga tidak ada kevakuman negara atau kekhawatiran terancamnya proses demokratisasi yang sedang dijalankan. Karena proses demokrasi adalah hasil kerja keras seluruh rakyat Mesir, melalui dua kali referendum dan dua kali pemilu.
Namun saat itu pihak-pihak tertentu memaksakan diadakannya referendum dua pekan lagi setelah tanggal 30 Juli 2013. Hal ini ditolak Presiden Mursi karena suasana saat itu sungguh panas dan mencekam sehingga mustahil akan terlaksana referendumm yang bersih dan bebas. Kalau referendum itu dipaksakan maka yang akan terjadi adalah pengesahan terjadinya kudeta militer saat itu.
Presiden Mursi pada tanggal 2 Juli menyampaikan usulan solusi krisis politik saat itu. Usulan beliau sangat lengkap. Tapi usulan tersebut ditolak. As-Sisi bersikeras mengambil alih kekuasaan, dan ternyata road map yang disampaikan As-Sisi pun sama persis dengan usulan Presiden Mursi. Hanya ada dua poin yang berbeda, yaitu penggulingan Presiden dan pembekuan konstitusi. Dari sini jelas arah yang diinginkan oposisi dan militer saat itu.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/17/42266/rahasia-presiden-mursi-diungkap-mantan-perdana-menterinya/#ixzz2ktUE2F9s

Kamis, 14 November 2013

Keseharian As-Sisi Setelah Menjadi Penguasa Kudeta

Kolonel Umar Afifi menyebutkan dalam akun facebooknya, Senin (14/10/2013), bahwa As-Sisi selalu memakai baju anti peluru selama 24 jam sehari. Dirinya hidup dalam takut dan khawatir.
Lebih lanjut Afifi menyebutkan bahwa secara psikologis As-Sisi telah runtuh. Dia selalu memakai obat penenang dan obat tidur. Dia tidak menginap di rumahnya, tidak menaiki kendaraannya, tidak menggunakan ponselnya, dan lebih dari itu, dia selalu mengenakan pakaian anti peluru.
Menurutnya, beberapa hari yang lalu, As-Sisi mengganti sebagian besar kru keamanannya. Para perwira tinggi yang mengawalnya kini telah diganti dengan perwira rendahan dari kalangan kerabat dekatnya. Kerabat tersebut telah bekerja untuknya dengan mendapatkan dana yang melimpah berupa rumah, kendaraan dan lainnya.
As-Sisi selalu berpindah-pindah tempat menginapnya. Dari satu vila ke vila yang lain. Vila-vila tersebut dimiliki oleh keamanan nasional dan intelijen perang Mesir. Para pengawalnya tidak mengetahui di mana tempat menginapnya dari jauh waktu. Mereka baru tahu ketika konvoi kendaraan As-Sisi berhenti di sebuah vila.
Di pagi harinya, As-Sisi juga tidak mau menaiki kendaraan khususnya. Dia pasti naik salah satu kendaraan pengawalnya yang anti peluru. Kendaraan tersebut dilengkapi dengan pengacau sinyal, karena khawatir ditarget serangan bom jarak jauh.
Dalam urusan makan, As-Sisi tidak sembarangan makan. Dia baru mau makan setelah melihat sendiri koki makan masakannya di depan matanya.
Semua ini menandakan bahwa As-Sisi saat ini menderita malahah ketegangan dan depresi yang akut. Dia minum obat penenang dosis tinggi untuk tampil normal di depan publik.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/10/14/40714/menengok-kebiasaan-as-sisi-sehari-harinya/#ixzz2kg09Y100

Banyak Aktivisnya Mundur, Terbongkarlah Manipulasi Angka dalam Kampanye “Sempurnakan Kebaikanmu”

Yahya Abdul Khalil adalah mantan juru bicara Kampanye “Sempurnakan Kebaikanmu” di provinsi Buhairah. Beberapa waktu lalu, dia mengundurkan dari jabatannya dengan sebuah sebab yang menggemparkan publik di Mesir.
Yahya menjelaskan sebab mundur dirinya, “Kampanye ini hanyalah sebuah kebohongan. Targetnya membentuk opini publik untuk mendukung As-Sisi sebagai presiden. Angka-angka untuk jumlah formulir dukungan yang dikumpulkan adalah fiktif.
Bukan hanya Yahya, ada aktivis lain yang juga mengundurkan diri dari kampanye ini. Dia adalah Hasyad Abdullah, juru bicara kampanye “Sempurnakan Kebaikanmu” di provinsi Syarqiyah. Hasyad mengundurkan diri pada hari Jumat (1/11/2013) kemarin.
Sebab mundurnya Hasyad adalah karena dia menolak melakukan manipulasi. Dia dapati warga Syarqiyah tidak banyak yang mendukung As-Sisi. Hasyad tidak menolak tekanan penguasa untuk menyatakan bahwa warga Syarqiyah mendukung As-Sisi. Hasyad sebenarnya masih mendukung As-Sisi, tapi dia menolak tindakan manipulasi dan membohongi publik.
Yang lebih menggegerkan lagi, kampanye “Sempurnakan Kebaikanmu” melansir bahwa jumlah formulir dukungan yang berhasil dikumpulkan sudah mencapai 10 juta formulir. Namun seorang sekretaris kampanye di Zaqaziq mengungkapkan bahwa jumlah formulir yang terkumpul di daerahnya baru beberapa ribu saja, sangat sedikit. Dari sini kalkulasi jumlah dukungan secara nasional telah mengalami mark up.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/02/41527/banyak-aktivisnya-mundur-terbongkarlah-manipulasi-angka-dalam-kampanye-sempurnakan-kebaikanmu/#ixzz2kfysZsOx

Pendeta Gereja Waraq Bantah Keterlibatan Ikhwanul Muslimin dalam Penembakan

Justus Kamil, pendeta gereja Bunda Maria di Waraq, Giza, menyatakan bahwa di antara orang yang menjadi korban aksi teroris di gerejanya adalah tiga orang anggota Ikhwanul Muslimin. Walaupun bukan seorang Nasrani, tiga orang anggota Ikhwanul Muslimin ini datang untuk menghormati sahabat mereka yang menikah. Saat ini mereka masih terbaring di rumah sakit. Demikian seperti diberitakan dalam situs egyptwindow.net edisi hari ini, Selasa (22/10/2013).
Menurut Justus, gereja Bunda Maria terletak di pinggir sungai Nil. Walaupun di sekitarnya adalah daerah perumahan yang tidak teratur, namun banyak orang Nasrani yang melangsungkan pernikahannya di sana. Saat terjadi aksi penembakan, ada puluhan orang yang sedang berada di luar gereja yang menunggu kedatangan kedua mempelai.
Tiba-tiba datang dua orang berboncengan mengendarai motor. Orang yang membonceng di belakanglah yang membrondongkan senjata apinya. Maka jatuhlah beberapa orang korban meninggal dan luka-luka. Di antara korban luka-luka, ada tiga orang anggota Ikhwanul Muslimin. Datang untuk menghormati sahabat mereka yang menikah, tapi menjadi korban penembakan. Selain korban meninggal dan luka, banyak orang juga histeris saat itu. Bahkan ada yang jatuh pingsan.
Justus juga menyampaikan ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada umat Islam. Karena begitu terjadi penembakan, mereka langsung memberikan bantuan mengevakuasi para korban.
Penulis sejarah modern, Muhamad Jawadi menuduh pihak militer dan intelijen yang berada di balik kejadian ini. Sedangkan para aktivis Nasrani Koptik menuduh perdana menteri kudeta, Hazim Bablawi dan pemerintahannya sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini.

Sumber : http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=75256237839113952#editor/target=post;postID=758096179775019032

Tujuh Hal yang Disampaikan Presiden Mursi dalam Persidangan

Dalam persidangan hari ini, Presiden Mursi hadir dengan mengenakan pakaian jas resminya. Beliau tampak tenang dan teguh dalam mempertahankan sikapnya.
Dalam kesempatan di persidangan tersebut, Presiden Mursi sempat menyampaikan tujuh hal. Seperti diinformasikan oleh sumber informasi yang berkesempatan masuk ke ruangan dan menghadiri sidang Senin (4/11/2013).
Pertama, Presiden Mursi menunjukkan simbol R4BIA. Beliau lalu berkata kepada hakim yang memimpin sidang, “Aku adalah Dr. Muhammad Mursi Ayyath. Akulah presiden Mesir yang sah. Sedangkan engkau tidak sah (menjadi hakim).”
Kedua, “Apa yang terjadi pada tanggal 3 Juli adalah kudeta. Itu adalah sebuah pengkhianatan.”
Ketiga, “Aku menuntut pengadilan menghentikan lelucon ini.”
Keempat, “Aku berada di sini karena dipaksa, tanpa kehendakku. Aku berharap peradilan Mesir tidak terlibat dalam kudeta militer ini.”
Kelima, “Keputusan melimpahkan kasusku ke pengadilan dikeluarkan oleh pihak yang tidak berwenang. Berasal dari jaksa yang ditunjuk oleh penguasa kudeta.”
Keenam, “Aku menolak semua tuduhan yang ditujukan kepadaku. Karena semua tuduhan itu berasal dari pengkudeta.”
Ketujuh, “Kalian (para hakim) akan dimintai pertanggung-jawabannya karena tidak membiarkanku keluar dari ruangan ini untuk melaksanakan tugasku sebagai presiden Mesir.”
Beberapa sumber informasi juga menekankan bahwa 14 orang tersangka dalam kasus ini menolak untuk tunduk dan menerima keabsahan persidangan kasus ini.
Bahkan Muhammad Beltagi berkata kepada hakim, “Aku punya 10 alasan faktual dan konstitusional yang meniscayakan ketidak-absahan persidangan ini.”
Namun 10 alasan ini belum sempat disampaikan, beliau meneriakkan yel-yel “Jatuh-jatuh pemerintahan militer.” Kemudian Dr. Salim Awwa dan anggota tim pembela juga meneriakkan yel-yel “Rakyat ingin membela Presiden,” “Rakyat ingin konstitusi Presiden.”
Ketika suasana sudah gaduh, majelis hakim memutuskan untuk menutup persidangan, dan menundanya hingga bulan Januari tahun mendatang.
Presiden Mursi duduk di dalam kurungan tersangka, dikelilingi oleh 14 orang lainnya yang berdiri.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/04/41669/tujuh-hal-yang-disampaikan-presiden-mursi-dalam-persidangan/#ixzz2kfvkmvCv

Pesawat Pembawa Presiden Sampai di Akademi Polisi

Baru saja pesawat yang membawa Presiden Mursi mendarat di komplek Akademi Polisi di daerah Tajammu’ Khamis. Rencananya hari ini, Senin (4/1/2013) akan dilaksanakan pengadilan terhadap Presiden Mursi dan beberapa orang pemimpin Ikhwanul Muslimin.
Tuduhan yang diajukan adalah pembunuhan yang dilakukan kepada para demonstran yang istana kepresidenan Ittihadiyah, Kairo.
Pesawat yang membawa Presiden Mursi ini mendarat di tempat pendaratan pesawat setelah semua pimpinan Ikhwanul Muslimin yang rencananya hari ini disidang sampai terlebih dulu ke lokasi.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/04/41643/pesawat-pembawa-presiden-sampai-di-akademi-polisi/#ixzz2kfvJucEf

Wakil Perdana Menteri Kudeta Ajak Rekonsiliasi dengan Ikhwanul Muslimin

Ziyad Bahauddin, wakil perdana menteri sekaligus Menteri Kerja Sama Internasional, menyatakan bahwa pemerintah dan Ikhwanul Muslimin harus berusaha melakukan rekonsiliasi. Karena hanya proses politik yang menyeluruh yang akan bisa mewujudkan stabilitas di Mesir. Bukan operasi keamanan. Hal itu disampaikannya pada konferensi pers Selasa (29/10/2013) kemarin.
Seperti diketahui, penguasa kudeta telah membunuh ribuan anggota Ikhwanul Muslimin. Selain itu, ada puluhan ribu lainnya dipenjara, terutama para pemimpinnya. Puluhan ribu orang itu menunggu proses persidangan dalam kondisi penjara yang sangat tidak manusiawi. Senin mendatang, akan digelar persidangan pertama terhadap Presiden Mursi.
Menurut Ziyad, operasi keamanan memang penting, tapi tidak bisa secara sendirian menciptakan stabilitas di Mesir. Harus ada langkah-langkah dalam kerangka politik. Namun kerangka politik itu hendaknya menyeluruh,  tidak memarjinalkan kelompok-kelompok tertentu.
Menurutnya, langkah pertama yang harus diambil adalah penghapusan Undang-undang Darurat yang membolehkan pihak keamanan menangkap siapa saja tanpa ada tuduhan. Harus ada kebabasan berpolitik bagi semua elemen, penghormatan HAM, dan hak untuk berkumpul secara bebas.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/10/30/41331/wakil-perdana-menteri-kudeta-ajak-rekonsiliasi-dengan-ikhwanul-muslimin/#ixzz2kfukPLGF

Mundurnya Hakim, Hukuman bagi Penguasa Kudeta

Ahmad Mansur, wartawan televisi Aljazeera dan pemerhati politik Mesir, menyatakan bahwa keputusan majelis hakim pada Pengadilan Pidana Kairo Selatan untuk mundur dari pengadilan para pemimpin Ikhwanul Muslimin merupakan hukuman moral dan pukulan berat bagi penguasa kudeta. Demikian dikatakannya dalam akun twitternya, Selasa (29/10/2013) kemarin.
Pada hari Selasa kemarin, majelis hakim pada Pengadilan Pidana Kairo Selatan yang dipimpin oleh hakim Muhammad Amin Fahmi menyatakan mundur dari pengadilan Mursyid ‘Am Ikhwanul Muslimin (Muhammad Badi’) dan dua orang wakilnya (Khairat Syathir dan Muhammad Rasyad Bayumi). Alasan mereka adalah karena ada perasaan risih dan sungkan mengadili para tersangka.
Keputusan ini merupakan hukuman moral bagi penguasa kudeta, bahwa masih ada nurani dalam hati sebagian hakim di Mesir. Tidak semua hakim Mesir bisa digunakan untuk melaksanakan agenda-agenda kudeta.
Keputusan ini menyebabkan adanya 35 orang Ikhwanul Muslimin yang diputuskan untuk dilanjutkan masa penahanannya. Mereka menjadi tersangka yang harus menghadapi berbagai tuduhan yang banyak disangsikan kebenarannya oleh banyak pengamat, di antaranya memprovokasi terjadinya aksi pembunuhan.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/10/30/41343/mundurnya-hakim-hukuman-bagi-penguasa-kudeta/#ixzz2kfuA62dS

Amnesty Minta Penguasa Jamin Kehadiran Presiden Mursi dalam Persidangan

Amnesty Internasional menuntut penguasa kudeta menjamin kehadiran Presiden Mursi dalam persidangan pertama hari Senin (4/11/2013), dan mendapatkan haknya didampingi pengacara untuk membela dirinya. Hal ini seperti disampaikan pada hari Ahad (3/11/2013).
Hasibah Haj Shahrawi, wakil direktur program Timur Tengah dan Afrika Utara Amnesty Internasional, mengatakan, “Persidangan besok (hari ini) adalah sebuah ujian untuk pemerintah kudeta. Karena mereka harus menghadirkan Presiden Mursi, dan melakukan pengadilan yang adil. Kalau dua hal ini tidak bisa dilakukan, maka akan semakin kuat dugaan publik tentang motivasi sebenarnya mereka melakukan persidangan ini.”
Amnesty memberikan laporan bahwa selama ini Presiden Mursi tidak mendapatkan haknya, misalnya didampingi pengacara dalam setiap pemeriksaannya. Selain itu, penahanan beliau secara paksa di tempat yang tidak diketahui juga adalah pelanggaran HAM berat. Amnesty meminta penguasa kudeta untuk menghentikan pelanggaran ini secepatnya. Presiden Mursi harus diberi kesempatan untuk berkomunikasi dengan keluarga dan pengacaranya.
Beberapa waktu sebelumnya, pihak Ikhwanul Muslimin melaporkan kepada Amnesty Internasional tentang adanya keraguan akan kehadiran Presiden Mursi dalam persidangan hari ini.

Apa yang Terjadi di Istana Ittihadiyah? Ini Kesaksian Mantan Menteri Kehakiman Apa yang Terjadi di Istana Ittihadiyah? Ini Kesaksian Mantan Menteri Kehakiman

Ahmad Makki, mantan menteri kehakiman, mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan, beberapa saat sebelum dimulainya pengadilan Presiden Mursi hari, Senin (4/11/2013) ini.
Dalam sambungan telepon dengan stasiun televisi Aljazeera, Makki mengatakan, “Apa yang akan terjadi adalah sebuah ujian bagi penguasa kudeta dan peradilan Mesir. Karena untuk pertama kalinya kita melihat sebuah kasus yang tersangkanya dipisahkan dari pengacaranya. Tersangkanya juga ditahan di tempat yang tidak diketahui. Sehingga tuduhan-tuduhannya pun bersifat rahasia dan tidak masuk akal.”
Tentang peristiwa yang terjadi di istana Ittihadiyah, beliau mengatakan, “Yang kuketahui, istana Ittihadiyah adalah tempat kendali pasukan Garda Republik. Biasanya kami masuk melalui gerbang ke-5 untuk menghindari dari demonstran yang menduduki wilayah sekitarnya.
Mestinya tempat ini adalah daerah militer, dan pasukan Garda Republik tugasnya hanya satu, melindungi presiden. Jadi bagaimana mungkin Presiden Mursi meminta bantuan dari luar (orang-orang Ikhwan) padahal ada pasukan yang siap menjaganya? Atau, sebenarnya pasukan Garda Republik sedang memenjara Presiden Mursi saat itu, sehingga Presiden Mursi meminta bantuan dari luar?
Pasukan Garda Republik itu siap melakukan apa saja untuk melindungi presiden. Lihatlah apa yang mereka lakukan kepada demonstran pendukung Presiden Mursi dalam peristiwa “Subuh Berdarah” (Senin 8 Juli 2013), mereka membunuhi demonstran padahal demonstran sedang melaksanakan shalat Subuh dan tidak melakukan apapun yang berbahaya. Lalu saat peristiwa Ittihadiyah, istana dalam kondisi berbahaya karena dikepung massa dengan cara yang anarkis seperti melempar bom molotov. Kira-kira apa yang seharusnya dilakukan pasukan Garda Republik?
Aku tidak mengetahui apakah Presiden Mursi memanggil dan meminta bantuan dari luar atau tidak. Tapi yang bisa aku pastikan adalah bahwa beliau meminta para pendukungnya untuk meninggalkan wilayah sekitar istana Ittihadiyah. Aku berani bersumpah dengan kebenaran informasi ini. Saat itu menteri pertahanan (As-Sisi) dan komandan Garda Republik datang dan mengatakan akan menguatkan penjagaan jika pendukung Presiden Mursi meninggalkan wilayah sekitar istana.”

Informasi yang Bisa Disampaikan Presiden Mursi kepada Pimpinan Ikhwanul Muslimin

Dalam pertemuan yang singkat antara Presiden Mursi dan para pimpinan Ikhwanul Muslimun yang sama-sama menjadi tersangka, ada beberapa informasi yang bisa disampaikan Presiden Mursi.
Hal itu seperti disampaikan seorang anggota tim pengacara. Beliau mengatakan, terjadi pertukaran informasi antara Presiden Mursi dan pimpinan Ikhwanul Muslimin yang lain.
Presiden Mursi menginformasikan tentang perundingan-perundingan yang dilakukan selama beliau ditahan, mulai awal bulan Juli hingga sekarang.
Presiden juga memberitahu bahwa beliau selama ini mengetahui apa yang terjadi di Mesir. Termasuk tentang demonstrasi-demonstrasi meneruskan revolusioner yang dilakukan rakyat Mesir. Hal itu membuat Presiden tetap optimis dengan kemenangan.
Sedangkan Isham Iryan dan pimpinan Ikhwan lainnya memberitahukan tentang rincian strategi Koalisi Nasional Pro-Demokrasi Anti-Kudeta untuk fase-fase berikutnya.
Menurut anggota tim pengacara, rincian informasi tentang perundingan yang dijalankan kepada Presiden Mursi sudah dipegang pimpinan Ikhwanul Muslimin. Informasi itu akan dipublikasikan dari penjara pada waktu mendatang. Karena penjara tempat mereka ditahan dapat diketahui dan dikunjungi tim pengacara.

Sumber : http://www.dakwatuna.com/2013/11/05/41670/informasi-yang-bisa-disampaikan-presiden-mursi-kepada-pimpinan-ikhwanul-muslimin/

Apa yang Dibicarakan Presiden Mursi dan Awwa Selama 45 Menit?

Dr. Salim Awwa, ketua tim pengacara para pimpinan Ikhwanul Muslimin, sempat berbincang-bincang dengan Presiden Mursi selama 45 menit.
Awwa menyebutkan bahwa dirinya berbicara dengan Presiden Mursi selama 45 menit. Dalam kesempatan itu, mereka berdua membicarakan masalah jadi-tidaknya pemberian kuasa kepada Awwa untuk melakukan pembelaan Presiden Mursi dalam proses persidangan kasus terbunuhnya beberapa demonstran di istana Ittahidiyah. Namun Presiden belum mengambil keputusannya dalam masalah ini.
Awwa juga mengatakan bahwa hakim memutuskan untuk menunda persidangan hingga dua bulan mendatang. Penahanan para tersangka diperpanjang hingga waktu yang tidak ditentukan. Mereka selanjutna akan ditempatkan di penjara Thurrah. Awwa menyatakan, tidak ada kepastian apakah Presiden Mursi termasuk dalam keputusan tersebut (ditempatkan di penjara Thurrah) atau tidak. Menurutnya, hakim juga pasti tidak mengetahui di manakah Presiden Mursi ditempatkan.

Banyak Paspampres yang Membela Presiden Mursi

Dalam perjumpaan beberapa saat di dalam gedung Akademi Kepolisian dengan tim pembela pimpinan Ikhwanul Muslimin, Presiden Mursi mengabarkan bahwa setelah kudeta 3 Juli, polisi militer menangkapi banyak personil pengawalnya. Beberapa personil itu menolak tunduk dan mengikuti prosedur pasca kudeta militer yang dilakukan para atasannya.
Presiden Mursi juga menyatakan bahwa para pengawalnya mendapatkan tekanan-tekanan untuk merubah sikap mereka. Tapi mereka tetap memegang sikap membela dan mendukung pemerintahan Presiden Mursi yang sah. Tidak sedikit dari mereka harus menjalani pengadilan militer, dan sekarang harus meringkuk di penjara militer.
Menurut Presiden Mursi, begitu terjadi kudeta militer 3 Juli sejumlah besar paspampres menyatakan menolak kudeta tersebut. Namun Presiden Mursi tidak mau melihat terjadinya perang sesama anggota militer. Beliau tidak mau melihat penentang kudeta mengangkat senjata melawan para pendukung kudeta. Presiden Mursi sangat memperhatikan keselamatan seluruh rakyat Mesir.

Presiden Mursi Menunjukkan Simbol R4BIA

Presiden Mursi menunjukkan simbol R4BIA kepada hakim saat berada di dalam kurungan tersangka. Beliau juga sering meneriakkan yel-yel menentang pemerintah kudeta militer, “Aku tidak bisa menerima keterlibatan para hakim dalam kudeta 3 Juli. Aku berada di persidangan ini karena dipaksa.”
Beliau berkata kepada hakim yang sedang memimpin sidang, “Aku adalah presidenmu yang sah. Kedudukanmu saat ini tidak sah.” Hal itulah yang membuat hakim memutuskan penundaan persidangan hingga dua bulan mendatang. Selain itu, Presiden Mursi juga menolak mengenakan pakaian tersangka.
Presiden Mursi hari ini datang ke persidangan di Akademi Polisi, Tajammu’ Khamis, Kairo, dengan mengenakan jas resmi. Beliau menolak mengakui keabsahan persidangan yang memproses kasus meninggalnya beberapa orang demonstran di istana Ittahadiyah.
Selain Presiden Mursi, Muhammad Beltagi (sekjen Partai Kebebasan dan Keadilan) juga melakukan hal yang sama. Beliau meneriakkan yel-yel, “Jatuh-jatuh pemerintan militer.”
Beberapa saat lalu, Aljazeera mengabarkan bahwa saat ini Presiden Mursi ditempatkan di penjara Burj Arab di kota Alexandria. Saat  daerah Burj Arab dijaga sangat ketat, para wartawan menemui kesulitan memasukinya.

Optimisme Beltagi dari Penjara: 10 Muharram adalah Hari Binasanya Firaun

Dr. Muhammad Beltagi, salah satu pimpinan Ikhwanul Muslimin yang saat ini berada dalam penjara kudeta, mengucapkan selamat kepada umat Islam dengan datangnya tahun baru Islam 1 Muharram 1435.
Dalam sebuah surat yang ditulisnya dari penjara lalu dimuat dalam akun facebooknya, Beltagi mengatakan, “Selamat Tahun Baru Hijriah. Dengan kehendak Allah swt., tahun ini umat Islam akan menuliskan pertempuran yang paling besar.
Umat Islam mempersembahkan pengorbanannya yang sangat besar untuk memperjuangkan kehendaknya yang merdeka. Umat Islam memperjuangkan nilai-nilai kebenaran, keadilan, kebebasan, dan kemuliaan. Memerangi kedhaliman, kesewenang-wenangan, pemaksaan, dan pembunuhan. Umat Islam akan memperjuangkan hak-hak darah para syuhada; memperjuangkan pengadilan atas para penyiksa dan pengkhianat.
Di antara umat Islam ini ada yang meninggal dunia, menderita luka-luka, dan dipenjara. Sungguh besar pengorbanan yang telah dipersembahkannya. Tapi lebih besar lagi jiwa umat Islam ini yang telah menganggap semua itu biasa saja; harga yang harus dibayarkan dalam perjuangan mendapatkan ridha Allah swt. dan memenangkan keadilan, kebenaran dan kebebasan.
Sebentar lagi umat Islam akan melaksanakan puasa Tasu’a dan Asyura (9 dan 10 Muharram). Puasa hari itu adalah ungkapan syukur kepada Allah swt. yang telah membinasakan Firaun. Raja yang memaksakan kekuasaannya saat rakyatnya lemah.
Raja yang mengaku seenaknya mengatas-namakan rakyatnya berbuat kejahatan. “Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar.” [Ghafir; 29].
Raja yang meminta mandat untuk membunuhi rakyatnya dengan dalih memerangi terorisme. “Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi.” [Ghafir; 26].
Raja yang membunuhi anak-anak muda, aset masa depan negara, “Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka.” [Al-A’raf: 127].
Raja ini terus melakukan kejahatannya, hingg datanglah siksaan dari Allah swt. “Maka Kami hukumlah Firaun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut.  Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang dlalim.” [Al-Qashash: 40].

PBB Minta Presiden Mursi Dibebaskan

Farhan Haq, wakil juru bicara resmi sekjen PPB Ban Ki Moon, meminta pemerintah kudeta melepaskan Presiden Mursi dan seluruh tahanan politik yang saat ini masih berada dalam penjara-penjara Mesir.
Dalam keterangan pers harian PBB di New York, hari ini Selasa (5/11/2013) Farhan menambahkan, “Kami mengharapkan fase politik saat ini berakhir dengan penyelesaian yang dilakukan dalam kerangka demokrasi.”

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/05/41699/pbb-minta-presiden-mursi-dibebaskan/#ixzz2kfo16JOK

Tim Pengacara Presiden Mursi Akan Hadir Sebagai Pengamat

Salah seorang anggota komisi hukum di Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) menjelaskan bahwa tugas utama tim pembela Presiden Mursi adalah mengamati dan mengawasi pelaksanaan pengadilan Senin mendatang.
Beliau menyatakan bahwa keluarga tidak menghendaki ada pengacara yang datang untuk membela Presiden Mursi. Oleh karena itu tugas tim yang terbentuk adalah mengawasi saja.
Pengadilan Presiden Mursi, menurutnya, adalah upaya untuk menghilangkan legalitas Mursi sebagai presiden secara bertahap. Tuduhan yang dihadapkan kepada Presiden Mursi adalah melakukan pembunuhan terhadap para demonstran di istana Ittihadiyah.
Sebenarnya tuduhan ini lebih tepat dihadapkan kepada mantan menteri dalam negeri, Ahmad Jamaluddin. Bukan kepada Presiden. Karena saat itu polisi dan Garda Republik sudah mundur ke dalam istana Ittihadiyah. Presiden Mursi tidak perlu bertanggung jawab atas segala kejahatan, walaupun itu terjadi di dalam istana Ittihadiyah. Ini tidak ada di negara manapun.
Beberapa hari sebelumnya, beberapa media menyebutkan bahwa FJP sudah menyiapkan tim yang terdiri dari 25 pengacara. Tim itu dipimpin oleh Usamah Hilwu dan Muhamad Dumathi.

Suasana Mesir Mencekam, Alat Perang Disebar di Berbagai Lokasi

Penguasa kudeta terlihat sangat takut dengan ancaman para penentang kudeta yang akan berdemonstrasi mulai hari Jumat ini (1/11/2013) hingga hari Senin mendatang (4/11/2013) bertepatan dengan dimulainya proses pengadilan Presiden Mursi dan beberapa pimpinan Ikhwanul Muslimin.
Hari ini, terlihat jalan-jalan ditutup dengan tank dan peralatan militer lainnya. Kondisi di banyak lokasi sudah seperti barak militer. Misalnya saja di Bundaran Tahrir, militer dibantu polisi menutup semua akses dengan kawat berduri dan pagar besi. Kendaraan-kendaran militer terlihat banyak (sekitar 30 kendaraan) yang markir di berbagai jalan masuk ke bundaran.
Penjagaan yang sangat ketat ini dilakukan setelah Koalisi Pro-Demokrasi Anti-Kudeta mengumumkan akan menggelar demonstrasi besar-besaran selama sepekan penuh di berbagai tempat luas di Mesir. Demonstrasi itu akan mengusung tema “Pengadilan Kehendak Rakyat” untuk menentang pengadilan dhalim yang akan dilakukan terhadap Presiden Mursi Senin mendatang.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/01/41507/suasana-mesir-mencekam-alat-perang-disebar-di-berbagai-lokasi/#ixzz2kflqgrCW

Kenapa Presiden Mursi Tidak Mau Didampingi Pengacara?

Muhammad Dumathi, juru bicara tim pengacara Presiden Mursi bahwa timnya hanya akan mendampingi para pimpinan Ikhwanul Muslimin yang akan diadili pada hari Senin (4/11/2013) depan.
Dumathi mengatakan, “Sampai sekarang, kami belum menerima surat penunjukan sebagai pengacara Presiden Mursi. Kami hanya akan mendampingi para pimpinan Ikhwanul Muslimin yang akan diadili Senin depan saja.”
Tentang sebab mengapa hingga kini Presiden Mursi tidak menunjuknya sebagai pengacara, Dumathi mengatakan, “Jika Presiden Mursi menunjuk seseorang sebagai pengacaranya, maka hal itu secara otomatis menjadi pengakuan atas legalitas pengadilan.”
Pada hari Senin depan, Presiden Mursi bersama 14 pimpinan Ikhwanul Muslimin akan diadili. Termasuk di dalamnya Mursyid ‘Am Ikhwan (Muhammad Badi’), Khairat Syathir, dan Isham Iryan.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/01/41459/kenapa-presiden-mursi-tidak-mau-didampingi-pengacara/#ixzz2kflTbpdw

Pernyataan Koalisi Nasional Pro-Demokrasi Anti-Kudeta tentang Pengadilan Presiden Mursi

Rencananya, tiga hari lagi Presiden Mursi beserta 14 orang pimpinan Ikhwanul Muslimin akan diadili oleh pengadilan kudeta. Menanggapi tindakan penguasa kudeta ini, Ikhwanul Muslimin mengeluarkan pernyataannya. Berikut cuplikan pernyataan tersebut.
“Banyaknya skandal kaum pengkudeta telah membuat hidung kita pilek. Tapi walaupun demikian, mereka tetap bersikeras untuk melanggar hak-hak asasi manusia. Beberapa waktu mendatang Presiden Mursi akan mereka adili. Mursi adalah presiden pertama yang dipilih oleh rakyat, sekarang diculik dan tidak diketahui tempat keberadaannya.
Beliau sangat didhalimi, tidak mendapatkan hak-haknya. Padahal seandainya pun benar-benar tersangka, beliau masih mempunyai hak sebagai seorang tersangka. Saat ini beliau tidak bisa berhubungan dengan dunia luar, tidak didampingi pengacara saat diperiksa, pihak yang memeriksanya juga di bawah tekanan (didatangkan ke tempat pemeriksaan dengan mata ditutup).
Pertanyaannya, di manakah peradilan Mesir yang mulia itu? Di manakah lembaga hak asasi manusia yang dulu menggerahkan kita ketika Presiden Mursi memerintah?
Hingga saat ini, tidak ada satupun kasus korupsi yang bisa dibuktikan telah dilakukan oleh Presiden Mursi, namun beliau harus diadili. Sedangkan presiden sebelumnya yang melakukan korupsi di seluruh bidang kehidupan Mesir saat ini telah dibebaskan dan dipuji-puji di media.
Anehnya, saat ini pihak yang mengajukan seorang presiden ke pengadilan adalah seorang menteri pertahanan dan menteri dalam negeri. Orang-orang yang bersalahlah yang mengajukan orang tak bersalah ke pengadilan.
Tujuan mengadili Presiden Mursi adalah untuk mematikan semangat perjuangan melawan kudeta. Para pengkudeta ingin membalas dendam kepada orang-orang yang melakukan Revolusi 25 Januari yang menggulingkan Mubarak. Saat ini mereka ingin mengembalikan kekuasaan lagi. Mereka kebingungan saat melihat Presiden Mursi bergeming dan teguh memegang sikapnya. Mereka kebingungan saat segala bentuk kekerasan tidak bisa menghentikan aksi unjuk rasa.
Oleh karena itu, Koalisi membebankan tanggung jawab sepenuhnya keselamatan Presiden Mursi kepada penguasa kudeta. Apapun yang terjadi kepada beliau menjadi tanggung jawab mereka.
Selain itu, Koalisi juga mengajak seluruh rakyat Mesir untuk berkumpul dan berunjuk rasa menentang diadakannya pengadilan terhadap Presiden Mursi ini. Demonstrasi akan dilangsungkan sepanjang hari Jumat (1/11/2013) hingga hari Senin (4/11/2013) saat dilangsungkannya pengadilan itu.”

Iran Biayai Penggalangan Dukungan As-Sisi Sebagai Presiden

Beberapa tokoh politik dari kalangan tasawuf menyatakan mendukung penggalangan dukungan untuk mencalonkan As-Sisi dalam pilpres Mesir mendatang.
Bahkan sempat ada penyataan, mereka mendapatkan bantuan dana dari Iran. Ada tiga tokoh partai tertentu di Mesir yang berkunjung ke Iran pada Hari Raya Idul Adha kemarin, dan mendapatkan bantuan dana tersebut.
Di antara kesepatakan yang dicapai dalam kunjungan tersebut adalah bergabungnya kelompok tasawuf ke dalam upaya penggalangan dukungan untuk mencalonkan As-Sisi.
Kepentingan Iran dalam hal ini adalah agar Presiden Mursi dan kelompok Ikhwanul Muslimin tidak kembali berkuasa di Mesir. Presiden Mursi dikenal bersikap sangat keras terhadap rejim Basyar Asad di Suriah. Sedangkan kepentingan kelompok tasawuf adalah mereka tidak senang dengan keberadaan Ikhwanul Muslimin yang demikian kuat dalam kekuasaan di Mesir.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/10/25/41132/iran-biayai-penggalangan-dukungan-as-sisi-sebagai-presiden/#ixzz2kfjDkMtp

Shalat Idul Adha di Bundaran Tahrir

Melalui media jejaring sosial, facebook, para aktivis saat ini sedang ramai membicarakan tentang ajakan dan rencana melaksanakan shalat Idul Adha mendatang di Bundaran Tahrir, dilanjutkan dengan mendudukinya untuk melawan kekuasaan kudeta.
Tuntutan yang diajukan tetap sama dengan saat mereka menduduki Bundaran Rab’ah Adawiyah bulan Juli hingga Agustus yang lalu. Yaitu kembalinya Presiden Mursi, diakuinya lagi Majelis Permusyarawahan dan Konstitusi yang disahkan mayoritas rakyat pada tahun 2012.
Perlu diketahui, ajakan ini mendapatkan sambutan hangat dari para aktivis dan kalangan kekuatan politik di Mesir, baik dari kalangan politik Islam ataupun lainnya. Kebanyakan mereka yang menyambutnya merasa optimis bahwa event hari raya itu akan menjadi perkumpulan massa yang sangat besar dan mampu menggoyang kekuasaan kudeta.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/10/09/40364/shalat-idul-adha-di-bundaran-tahrir/#ixzz2kfikDApe

“Hari Raya Kami Saat Pemerintah Sah Kembali”

Di Mesir, sejumlah aktivis meluncurkan slogan perjuangan yang baru: “Hari Raya Kami Saat Pemerintah Sah Kembali”. Demikian diberitakan situs islammemo.cc edisi Senin (14/10/2013) kemarin.
Slogan ini mengisyaratkan bahwa perjuangan menentang kudeta tidak akan pernah berhenti sebelum kudeta itu berakhir. Slogan ini juga sekaligus mengajak seluruh rakyat untuk turun jalan berdemonstrasi setelah shalat Idul Adha pagi hari ini.
Beberapa aktivis di jejaring sosial mengatakan, hari raya kita tahun ini datang ketika setiap rumah di Mesir ada salah satu anggota keluarganya yang syahid, terluka, atau dipenjara. Oleh karena itu, tidak layak jika hari raya ini dihabiskan dengan cara yang hura-hura. Cukup dengan melaksanakan shalat Idul Adha dan saling mengunjungi saja.
Diluncurkan juga program mengunjungi para ibu dan keluarga yang ditinggal oleh anggota keluarganya, baik karena syahid, maupun dipenjara.

Ibu Ini Berhari Raya di Penjara

Kepolisian Mesir menangkap seorang ibu bernama Huda Gindi, karena dituduh terlibat dalam gerakan “Perempuan Anti Kudeta”. Huda ditahan selama 15 hari untuk pemeriksaan. Seperti yang diberitakan islammemo.cc edisi Senin (14/10/2013) kemarin.
Penangkapan dilakukan dengan cara mendobrak rumah, dan mengangkut beliau di depan mata anak-anaknya. Hal itu terjadi pada hari Senin, saat semua umat Islam melaksanakan ibadah puasa Arafah, dan jamaah haji sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah.
Gerakan Perempuan Anti Kudeta mengecam tindakan biadab kepolisian tersebut. Mereka menuntut kepolisian segera membebaskannya dan tahanan-tahanan yang lainnya. Karena penangkapan kaum perempuan bertentangan dengan norma dan adat Mesir yang sangat menghormati kaum perempuan, dan juga menyelisihi undang-undang internasional.
Gerakan ini juga menyeru lembaga perlindungan HAM untuk mendokumentasi kejahatan-kejahatan kudeta ini untuk diajukan ke pengadilan guna memproses para pimpinan kudeta secara hukum. Terakhir, gerakan ini juga mengancam bahwa kejahatan-kejahatan kudeta ini hanya akan mengobarkan semangat penentangan kepada kudeta.

Breaking News: Isham Iryan, Wakil Ketua FJP Ditangkap

Isham Iryan, wakil ketua Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), ditangkap Rabu (30/10/2013), pukul 03.50 dini hari Waktu Kairo. Penangkapan dilakukan di sebuah flat di Tajammu’ Khamis, Kairo.
Isham Iryan termasuk salah seorang pimpinan Ikhwanul Muslimin yang paling terlambat. Banyak pihak menyebutkan bahwa beliau lambat ditangkap karena berasal dari kabilah yang masih kuat solidaritasnya. Beliau dilindungi oleh keluarga besarnya. Bahkan wilayah tempat tinggalnya sangat sulit dimasuki pihak keamanan.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/10/30/41335/breaking-news-isham-iryan-wakil-ketua-fjp-ditangkap/#ixzz2kfgOIKRQ

Anehnya Shalat Idul Adha di Penjara Mesir

Isteri juru bicara resmi Ikhwanul Muslimin, Dr. Ahmad Arif yang sekarang berada dalam penjara pemerintah kudeta, menceritakan bagaimana suasana shalat Idul Adha di penjara ‘Aqrab. Menurutnya, Dr. Ahmad Arif bertindak sebagai imam dan khatib. Para tahanan melaksanakan shalat Idul Adha secara berjamaah, tapi di selnya masing-masing. Shalat berjamaah, tapi tidak ada barisan-barisan jamaah, karena masing-masing shalat di selnya. Hal ini seperti diupdatenya di akun facebook hari Rabu (16/10/2013) kemarin.
Isteri Arif melanjutkan, pihak penjara tidak membolehkan para tahanan berkumpul untuk sekadar melaksanakan shalat yang hanya sekali dalam setahun ini. Walaupun demikian, suara takbir bergemuruh dari ruangan-ruangan terpisah tersebut. Bukan hanya shalat Idul Adha, setiap pekannya mereka juga dilarang melaksanakan shalat Jumat.
Dr. Ahmad Arif menyampaikan khutbah sendirian dari balik terali besi selnya. Beliau termasuk tahanan yang harus diisolir dari yang lain. Sedangkan yang lain mendengarkan khutbah tersebut di tempatnya masing-masing. Demikian juga saat melaksanakan shalatnya.
Yang lebih mengharukan lagi, selesai mereka melaksanakan shalat tersebut, mereka mendengar berita bahwa salah satu tahanan meninggal dunia di selnya. Beliau adalah Abdurrahman Musthafa, yang meninggal karena sakit dan tidak mendapatkan perawatan secukupnya.