Kamis, 12 Desember 2013

Libya Tarik Dubes dan Cabut Bantuannya dari Mesir

Ada perkembangan baru dalam hubungan Mesir-Libya setelah pengadilan pidana Kairo menjatuhkan vonis bebas kepada Ahmad Qadzaf Dam dari tuduhan membunuh seorang perwira polisi, melawan pemerintah, dan memiliki senjata tanpa ijin. Qadzaf adalah sepupu Muammar Qadzafi dan penanggung jawab hubungan Mesir-Libya yang lalu.
Akibat vonis tersebut, Libya berencana menarik dana simpanan sebesar US$ 2 Milyar dari Bank Sentral Mesir. Dana itu disimpan dengan bunga kecil pada musim panas yang lalu. Keberadaan dana tersebut sangat membantu menopang ekonomi Mesir yang sedang gontai. Oleh karena itu penarikannya dimungkinkan akan sangat berpengaruh pada ekonomi Mesir mendatang.
Rupanya tidak hanya penarikan dana, pemerintah Libya juga berencana membekukan hubungan diplomatik kedua negara. Dubes Mesir diberi waktu 48 jam untuk segela meninggalkan Tripoli. Perkembangan buruk ini sedikit-banyak membuat warga Mesir yang berada di Libya turut ketar-ketir. Terdapat ribuan rakyat Mesir yang merantau ke Libya untuk mencari mata pencarian menyusul semakin tingginya angka pengangguran di Mesir.
Gejala memburuknya hubungan Tripoli-Kairo mulai nampak ketika Kairo mendeportasi dan menyerahkan beberapa pejabat Libya masa rejim Qadzafi yang melarikan diri ke Mesir pasca revolusi di Libya. Namun di antara para pejabat itu tidak terdapat Ahmad Qadzaf Dam, sepupu Qadzafi. Sebenarnya Tripoli meminta puluhan mantan pejabat Libya, namun Mesir hanya menyerahkan dua orang saja pada tanggal 26 Maret yang lalu.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/12/12/43347/libya-tarik-dubes-dan-cabut-bantuannya-dari-mesir/#ixzz2nJPcZZ00

Al-Azhar Bekukan Organisasi Kemahasiswaan dan Larang Demonstrasi

Al-Azhar akhirnya membekukan seluruh organisasi kemahasiswaan dan melarang mahasiswa melakukan demonstrasi. Keputusan ini diambil dalam rapat Majelis Universitas, Rabu (21/11/2013) kemarin.
Majelis Universitas juga meminta kepolisian untuk menjaga seluruh fasilitas kampus dan mengoptimalkan pelaksanaan keputusan ini. Mahasiswa dilarang melakukan demonstrasi di dalam areal kampus. Hal itu bertujuan menjaga kelancaran proses belajar.
Di antara berbagai universitas yang ada di Mesir, Al-Azhar adalah universitas yang mahasiswanya paling kuat melakukan penolakan terhadap kudeta. Demonstrasi terjadi setiap hari sejak dimulainya tahun ajaran baru pada tanggal 19 Oktober yang lalu. Karena demonstrasi jugalah, tahun ajaran baru sempat tertunda hingga tanggal 21 September.
Beberapa pengamat menyebutkan bahwa mahasiswa yang paling banyak menjadi korban meninggal dunia pada pembantaian Rabiah berasal dari Universitas Al-Azhar. Selain karena dekatnya lokasi kampus dengan Rabiah, juga karena aktivitas rekrutmen sangat berhasil dilakukan Ikhwanul Muslimin di kalangan mahasiswa Al-azhar.
Majelis juga memutuskan pembekuan seluruh organisasi kemahasiswaan di setiap fakultas. Mahasiswa yang melanggar akan harus menjalani persidangan internal. Dekan fakultas diberi wewenang untuk berkomunikasi dengan kepolisian jika terjadi ancaman terhadap keselamatan jiwa, fasilitas, dan kelancaran proses belajar di fakultasnya.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/21/42458/al-azhar-bekukan-organisasi-kemahasiswaan-dan-larang-demonstrasi/#ixzz2nJPFAnC8

Rahasia Keteguhan Presiden Mursi dalam Persidangan

Jamaah Ikhwanul Muslim mengungkap rahasia keteguhan Presiden Mursi dalam persidangan pertamanya, dalam sebuah pernyataan resmi jamaah, Kamis (7/11/2013) kemarin.
Dalam keterangan itu disebutkan bahwa Presiden Mursi bekerja 18 jam sehari. Beliau kadang bepergian ke luar negeri dan pulang dalam hari yang sama untuk mengejar pekerjaannya di Mesir. Banyak asistennya yang masih muda bahkan kerepotan dan keletihan kalau ingin mengimbangi keuletan Preseden Mursi.
Selain itu, Presiden Mursi selalu menyadari bahwa kedudukan sebagai presiden adalah kewajiban yang akan dipertanggung-jawabkan, bukan penghormatan dan kesempatan untuk mendapatkan kesenangan duniawi. Oleh karena itu, beliau tetap tinggal di flat yang disewanya, tidak tinggal di istana. Bahkan beliau tidak mengambil gajinya sebagai presiden selama setahun beliau menjabat.
Pernyataan itu mengungkapkan, tidak mengherankan jika keteguhan dan kekuatan Presiden Mursi menggetarkan dunia. Keteguhan yang membangkitkan semangat baru bagi para pendukungnya.
Hal paling penting yang membuat beliau teguh adalah keimanan kepada Allah swt., bahwa beliau selalu bersama kebenaran walaupun didhalimi, bahwa kemenangan hanyalah untuk orang-orang yang bertakwa, dan bahwa legalitas beliau sebagai presiden didapatkannya dari kehendak rakyat melalui pemilu yang bersih, bukan melalui tank dan pesawat tempur.
Menurut Presiden Mursi, nasionalisme adalah mencintai negeri ini, dan menyelamatkan negeri ini kejatuhan ke dalam jurang akibat ulah orang-orang korup perusak negeri. Ketika para pengkudeta itu mencari-cari kesalahan Presiden Mursi, mereka tidak bisa mendapat satupun, bahkan semua temuan menunjukkan kemuliaan beliau.
Oleh karena itu, walaupun didukung tank dan pesawat, para pengkudetalah yang bergetar dan merasa ketakutan. Terbukti mereka menculik Presiden dan menyanderanya di tempat tersembunyi, para pemeriksa mendatanginya dengan mata tertutup, memindah tempat persidangan sehari sebelum pelaksanaan, mengerahkan 20 ribu personil militer dan polisi, dan menyebar peralatan perang di seluruh kota.
Tentang tuduhan melakukan pembunuhan, kita ketahui bahwa Presiden Mursi adalah seorang yang hapal Al-Quran. Apakah beliau lupa dengan ayat: “Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” [An-Nisaa: 93].
Kesaksian mantan menteri kehakiman, Ahmah Makki, juga menyebutkan bahwa beliau tidak menyuruh militer dan polisi untuk membunuhi para demonstran. Apalagi dari 10 korban yang jatuh, 8 di antaranya adalah pendukung Presiden Mursi sendiri.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/08/41898/rahasia-keteguhan-presiden-mursi-dalam-persidangan/#ixzz2nJOhRdbD

1600 Dosen Mengundurkan Diri Sebagai Protes Penyerangan Kampus Al-Azhar

Sebanyak 1600 dosen Al-Azhar akan mengajukan pengunduran dirinya sebagai protes terhadap polisi yang menyerang kampus Al-Azhar. Dalam penyerangan tersebut, polisi juga sempat melakukan penghinaan terhadap beberapa dosen, memukul mereka di kelas di depan para mahasiswanya. Hal ini seperti diberitakan situs islammemo, Rabu (11/12/2013) kemarin.
Ke depannya, para dosen tersebut akan membentuk front independen untuk membela mahasiswa mendapatkan hak-hak mereka di dalam kampus mereka sendiri. Selain itu, mereka juga akan memperjuangkan hak-hak para dosen yang mendapatkan penghinaan fisik dan non-fisik dari para polisi di depan mahasiswa.
Dosen-dosen tersebut juga mencontoh sikap dekan fakultas teknik Universitas Kairo yang mengundurkan diri bersama para staf pengajarnya sebagai protes atas penyerangan polisi kudeta terhadap mahasiswa penentang kudeta militer belum lama ini.
Sementara itu, mahasiswa Al-Azhar yang tergabung dalam beberapa gerakan telah melakukan kordinasi untuk menyatukan langkah mereka. Ada tujuh gerakan mahasiswa Al-Azhar yang menyatu dalam kordinasi “Mahasiswa Al-Azhar Anti-Kudeta”. Tujuan mereka adalah kesatuan langkah dalam menjatuhkan kudeta militer yang terjadi di Mesir saat ini.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/12/12/43355/1600-dosen-mengundurkan-diri-sebagai-protes-penyerangan-kampus-al-azhar/#ixzz2nJNvO7Rm

As-Sisi Pernah Ancam Para Hakim

Seorang penelpon bernama Musthafa menghubungi stasiun televisi Aljazeera dalam sebuah acara yang disiarkan langsung, Jumat (29/11/2013). Musthafa menyatakan bahwa dirinya mempunyai sebuah rekaman perkataan As-Sisi yang berisi ancaman kepada para hakim dan pimpinan peradilan di Mesir.
Rekaman tersebut diambil dalam pertemuan antara As-Sisi dan para hakim pada tanggal 4 Juli yang silam. Pada pertemuan tersebut As-Sisi mengatakan:
“Kalian semua pasti tahu bahwa Mursi masih menjadi presiden yang sah. Karena aku yang telah menjatuhkannya, maka aku pun bisa mengembalikannya. Saat ini juga. Tapi kalian tahu apa yang akan terjadi jika dia kembali menjadi presiden? Apa yang akan dilakukannya terhadap kalian? Kalian adalah orang-orang yang korup. Lembaga peradilan hanya dipenuhi keluarga-keluarga kalian. Sekarang terserah kalian, kalian mau mendukungku secara penuh, atau aku akan kembalikan Mursi menjadi presiden? Lalu dia akan melakukan pembersihan peradilan.”
Di akhir perbincangan, penyiar Aljazeera memastikan apakah Musthafa benar-benar menyimpan rekaman tersebut, dan memintanya untuk menghubungi bagian redaksi Aljazeera.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/30/42907/as-sisi-pernah-ancam-para-hakim/#ixzz2nJNMfzAc

Afrika Selatan Tolak Kehadiran Utusan Kudeta dalam Upacara Penghormatan Mandela

Pemerintah Afrika Selatan tidak memperkenankan hadirnya utusan penguasa kudeta di Mesir dalam upacara penghormatan Nelson Mandela.
Presiden kudeta Mesir, Adly Mansur, sebenarnya telah menunjuk ketua Komnas HAM Mesir untuk menghadiri upacara tersebut, seperti diberitakan televisi Aljazeera Mubasher Misr.
Namun beberapa sumber media menyebutkan bahwa pemerintah Afrika Selatan menyatakan menolak kehadiran utusan pemerintah kudeta Mesir dalam upacara tersebut. Alasannya, Mesir saat ini masih dalam status menggantung terkait keanggotaannya dalam Uni Afrika menyusul kudeta militer 3 Juli silam.
Sementara itu, dalam sebuah acara resmi menghormati Nelson Mandela di Pretoria, terlihat simbol R4BIA di belakang podium utama acara tersebut. Simbol tersebut terlihat ketika salah seorang pejabat menyampaikan sambutannya.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/12/11/43308/afrika-selatan-tolak-kehadiran-utusan-kudeta-dalam-upacara-penghormatan-mandela/#ixzz2nJMw8Ygy