Al-Azhar akhirnya membekukan seluruh organisasi kemahasiswaan dan
melarang mahasiswa melakukan demonstrasi. Keputusan ini diambil dalam
rapat Majelis Universitas, Rabu (21/11/2013) kemarin.
Majelis Universitas juga meminta kepolisian untuk menjaga seluruh
fasilitas kampus dan mengoptimalkan pelaksanaan keputusan ini. Mahasiswa
dilarang melakukan demonstrasi di dalam areal kampus. Hal itu bertujuan
menjaga kelancaran proses belajar.
Di antara berbagai universitas yang ada di Mesir, Al-Azhar adalah
universitas yang mahasiswanya paling kuat melakukan penolakan terhadap
kudeta. Demonstrasi terjadi setiap hari sejak dimulainya tahun ajaran
baru pada tanggal 19 Oktober yang lalu. Karena demonstrasi jugalah,
tahun ajaran baru sempat tertunda hingga tanggal 21 September.
Beberapa pengamat menyebutkan bahwa mahasiswa yang paling banyak
menjadi korban meninggal dunia pada pembantaian Rabiah berasal dari
Universitas Al-Azhar. Selain karena dekatnya lokasi kampus dengan
Rabiah, juga karena aktivitas rekrutmen sangat berhasil dilakukan
Ikhwanul Muslimin di kalangan mahasiswa Al-azhar.
Majelis juga memutuskan pembekuan seluruh organisasi kemahasiswaan di
setiap fakultas. Mahasiswa yang melanggar akan harus menjalani
persidangan internal. Dekan fakultas diberi wewenang untuk berkomunikasi
dengan kepolisian jika terjadi ancaman terhadap keselamatan jiwa,
fasilitas, dan kelancaran proses belajar di fakultasnya.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/21/42458/al-azhar-bekukan-organisasi-kemahasiswaan-dan-larang-demonstrasi/#ixzz2nJPFAnC8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar