Dr. Hamzah Zuba’, juru bicara media Partai Kebebasan dan Keadilan
(FJP), menyatakan bahwa Koalisi Pro-Demokrasi dan Anti-Kudeta siap
menerima inisiatif solusi dari pihak manapun. Seperti dilansir situs
klmty.net, Rabu (30/10/2013) kemarin.
Namun sebelumnya, pihak penguasa kudeta harus mengakui bahwa
peralihan yang terjadi pada tanggal 30 Juni lalu adalah sebuah kudeta
militer. Penguasa harus mengajukan permohonan maaf kepada rakyat.
Zuba’ juga mengkritik kondisi terakhir, bahwa perguruan tinggi saat
ini sudah berubah menjadi lembaga keamanan, bukan lagi lembaga
pendidikan. Hal itu ditandai dengan sikap perguruan tinggi yang
mengijinkan preman memasuki kampus untuk menyerang pada mahasiswa yang
berdemonstrasi damai menentang kudeta. Kerusuhan yang terjadi membuat
pihak militer dan polisi untuk memasuki kampus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar