Apa yang dilakukan As-Sisi pada tanggal 3 Juli 2013 adalah sebuah
kudeta dan bukan sebuah kudeta. Demikian dikatakan dalam akun facebook
resmi pendukung Presiden Mursi, hari ini, Ahad (27/10/2013).
Menurutnya, setidaknya ada enam hal yang bisa membuktikannya. Kalau memang yang terjadi adalah sebuah revolusi, maka:
Pertama, perdana menteri sekarang bisa blusukan di jalan-jalan
Mesir, melihat kondisi riil rakyat Mesir. Sama dengan yang dilakukan
Hisyam Qandil, perdana menteri di jaman Presiden Mursi.
Kedua, menteri-menteri bisa dengan bebas dan nyaman menilik
fasilitas-fasilitas umum yang menjadi hajat rakyat Mesir. seperti pabrik
roti, gudang gandum, gudang sembako, dan sebagainya. Sama dengan yang
dilakukan oleh Basim Audah, menteri kesejahteraan rakyat masa Presiden
Mursi.
Ketiga, presiden sementara bisa mengunjungi berbagai provinsi di
Mesir, walaupun harus dikawal ketat oleh pasukan Garda Republik.
Keempat, tempat tinggal As-Sisi diketahui banyak orang. Seperti
Presiden Mursi yang tidak mau tinggal di istana, tapi lebih memilih flat
sederhana sewaannya di Tajammu’ Khamis.
Kelima, pemerintah sementara mempunyai popularitas yang besar, karena
hasil dari dukungan rakyat yang sangat besar. Mereka mengklaim bisa
mengumpulkan 30 juta massa pada tanggal 30 Juni yang lalu. Tapi di
manakah massa itu? Mengapa hanya bisa berkumpul sekali saja?
Keenam, As-Sisi dan pemerintahannya bisa melepaskan diri dari
ketergantungan kepada media yang selalu aktif dalam menipu rakyat.
Rakyat dibiarkan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Mesir.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/10/27/41180/enam-bukti-baru-as-sisi-melakukan-kudeta/#ixzz2ktVYNRHx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar