Dr. Muhammad Beltagi, salah satu pimpinan Ikhwanul Muslimin yang saat
ini berada dalam penjara kudeta, mengucapkan selamat kepada umat Islam
dengan datangnya tahun baru Islam 1 Muharram 1435.
Dalam sebuah surat yang ditulisnya dari penjara lalu dimuat dalam
akun facebooknya, Beltagi mengatakan, “Selamat Tahun Baru Hijriah.
Dengan kehendak Allah swt., tahun ini umat Islam akan menuliskan
pertempuran yang paling besar.
Umat Islam mempersembahkan pengorbanannya yang sangat besar untuk
memperjuangkan kehendaknya yang merdeka. Umat Islam memperjuangkan
nilai-nilai kebenaran, keadilan, kebebasan, dan kemuliaan. Memerangi
kedhaliman, kesewenang-wenangan, pemaksaan, dan pembunuhan. Umat Islam
akan memperjuangkan hak-hak darah para syuhada; memperjuangkan
pengadilan atas para penyiksa dan pengkhianat.
Di antara umat Islam ini ada yang meninggal dunia, menderita
luka-luka, dan dipenjara. Sungguh besar pengorbanan yang telah
dipersembahkannya. Tapi lebih besar lagi jiwa umat Islam ini yang telah
menganggap semua itu biasa saja; harga yang harus dibayarkan dalam
perjuangan mendapatkan ridha Allah swt. dan memenangkan keadilan,
kebenaran dan kebebasan.
Sebentar lagi umat Islam akan melaksanakan puasa Tasu’a dan Asyura (9
dan 10 Muharram). Puasa hari itu adalah ungkapan syukur kepada Allah
swt. yang telah membinasakan Firaun. Raja yang memaksakan kekuasaannya
saat rakyatnya lemah.
Raja yang mengaku seenaknya mengatas-namakan rakyatnya berbuat kejahatan. “Aku
tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan
aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar.” [Ghafir; 29].
Raja yang meminta mandat untuk membunuhi rakyatnya dengan dalih memerangi terorisme. “Biarkanlah
aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena
sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan
kerusakan di muka bumi.” [Ghafir; 26].
Raja yang membunuhi anak-anak muda, aset masa depan negara, “Akan
kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup
perempuan-perempuan mereka dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas
mereka.” [Al-A’raf: 127].
Raja ini terus melakukan kejahatannya, hingg datanglah siksaan dari Allah swt. “Maka
Kami hukumlah Firaun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke
dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang dlalim.” [Al-Qashash: 40].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar