Polisi dan militer kudeta melakukan penyerangan terhadap asrama
mahasiswa Universitas Al-Azhar, Kairo, Rabu (20/11/2013) kemarin.
Ibrahim Darwisy, dari persatuan mahasiswa semester 6 fakultas Kedokteran
Universitas Al-Azhar menulis dalam akun twitternya, “Sekarang ada tiga
jenazah mahasiswa bersama kami di asrama.”
Militer dan polisi bahkan masuk dan menyerang asrama dengan
menggunakan kendaraan berat seperti panser. Mereka menembakkan peluru
tajam dan gas air mata. Bahkan mereka mengejar, menangkap dan menyiksa
seorang mahasiswa di dalam masjid.
Muhammad Badawi, seorang wartawan surat kabar Yaoum Sabi’ menulis
dalam akun facebooknya, “Aku melihat dengan mataku sendiri seorang
mahasiswa meninggal karena tembakan di dada dan lehernya. Hasbunallahu wani’mal Wakil.
Demi Allah, mahasiswa tidak membakar gedung asrama. Mereka hanya
membakar sampah di depan gerbang utama. Aku bersumpah, aku melihat
militer dan polisi masuk ke masjid dengan sepatu mereka, dan menangkap
seorang mahasiswa. Mahasiswa itu mereka siksa ramai-ramai di masjid.
Mahasiswa itu sudah berlumuran darah, tergeletak di lantai. Ada lima
orang militer yang menyiksanya, dengan menendang dan memukuli.”
Sementara itu, beberapa saat yang lalu, pihak rumah sakit Universitas
Al-Azhar memohon kepada pemerintah kudeta agar diijinkan masuk ke areal
asrama mengevakuasi dan memberikan penanganan kepada para mahasiswa
yang terluka.
Seorang aktivis lembaga HAM “Dhahaya” menyebutkan dalam akun
facebooknya bahwa militer dan polisi bodoh. Mereka tidak mengetahui
dengan pasti bagaimana sebenarnya kondisi mahasiswa kalau berada di
dalam asrama. Bagi mahasiswa, asrama adalah seperti rumah bagi mereka.
Persatuan sesama mereka di asrama juga sangat kuat. Kejadian asrama
Al-Azhar ini akan tercatat dalam sejarah perjuangan baru melawan kudeta.
Tapi perjuangan kali ini adalah perjuangan berkelas tinggi.”
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/21/42479/militer-kudeta-menyerang-tiga-mahasiswa-meninggal-di-asrama-al-azhar/#ixzz2lI1WO43w
Tidak ada komentar:
Posting Komentar