Salah satu pemimpin Partai Kebebasan
dan Keadilan (FJP), Muhammad Beltagi, menulis status di laman facebooknya,
“Kepada yang saya hormati, perdana menteri kudeta militer, berikut saya
sampaikan beberapa hal:
Pertama, sebenarnya kami ingin sekali memberi ucapan
selamat kepadamu, kalau engkau mendapatkan kekuasaan itu melalui kotak-kotak
suara. Tapi engkau menolak kemuliaan. Engkau malah mendapatkannya dari atas
tank-tank para pengkudeta, dan dengan tumbal darah para syuhada.
Kedua, engkau mengatakan telah berkomunikasi dengan
pihak Ikhwanul Muslimin, padahal sama sekali hal itu tidak terjadi. Komunikasi,
menurutmu, untuk mengajak Ikhwan bergabung dalam pemerintahan. Kalau pun benar
engkau telah melakukannya, kami pasti akan menolaknya. Bagaimana mungkin kami
berpartisipasi dalam pemerintah kudeta militer berdarah?
Kalaupun kami berpartisipasi, bagaiamana mungkin kami
memahami sikap kalian yang ambigu? Apakah kami partai politik yang bisa kalian
ajak berpartisipasi dalam pemerintahan, atau jamaah teroris yang pantas untuk
dihujani peluru demi melindungi negara, atau kelompok preman pembunuh yang
layak dijebloskan ke penjara?
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/07/12/36659/beltagi-kami-partai-politik-atau-jamaah-teroris/#ixzz2ZpibyAcR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar