Sabtu, 13 Juli 2013

Partai Nur Menolak Baradai Sebagai Perdana Menteri


Sabtu kemarin, Presiden hasil kudeta, Adli Mansur telah menunjuk Baradai sebagai perdana menteri. Menanggapi penunjukan tersebut, Bassam az-Zarqaa, wakil ketua bidang politik partai Nur, menyatakan penolakan partai secara penuh.
Partai Nur menolak Baradai sebagai orang yang nantinya akan membentuk kabinet pertama setelah kudeta Presiden Mursi. Tidak tanggung-tanggung, partai Nur juga mengancam keluar dari proses politik bersama kekuatan-kekuatan politik lain yang melakukan kudeta. Penolakan ini disebabkan Baradai sebagai seorang sekular, yang mempunyai pandangan tentang masalah kenegaraan sangat berbeda dengan partai Nur.
Az-Zarqaa menambahkan, pernyataannya tentang hal ini disampaikan dengan lembut, berbeda dengan penolakan yang sebenarnya ada di internal partai. Menurutnya, pihaknya belum mengetahui secara pasti, apakah penunjukan ini adalah sebuah kesalahan dalam memilih, atau langkah pertama dari proses panjang sekularisasi Mesir.
Ketika ditanya tentang opsi keluar dari proses politik tersebut, beliau menyebutkan bahwa penunjukan ini termasuk hal yang sangat prinsipil, sehingga wajar jika ditanggapi sedemikian. Pada kondisi seperti saat ini, tokoh yang paling pantas menempati posisi perdana menteri adalah dari kalangan teknokrat atau ekonom.
Tambahnya, apalagi Baradai menyampaikan pandangannya tentang negara dan sekular dengan dua bahasa; bahasa untuk orang-orang Mesir, dan bahasa untuk keluar Mesir. Ada perbedaan yang sangat mencolok antara keduanya.
Di sisi lain, Baradai yang mengetahui bahwa dirinya ditunjuk menjadi perdana menteri langsung menyiapkan dan mengundang wartawan guna mengadakan konferensi pers. Rencananya, dalam konferensi pers akan disampaikan langkah-langkah yang akan dilakukannya dalam masa transisi ini.
Ketika para juru berita berkumpul dan menunggu dimulainya konferensi, Baradai tak kunjung muncul. Tapi yang muncul adalah Khalid Daud, juru bicara partai Dustur, menjelaskan bahwa konferensi pers dibatalkan. Tak beberapa lama kemudian keluar pernyataan bahwa penunjukan Baradai dibatalkan. Di twitter ramai ocehan bahwa Baradai layak mendapat Guinnes Book karena membuat rekor menjadi perdana menteri tercepat dilengserkan. Bahkan ada yang menyimpulkan bahwa hal ini menandakan kegusaran militer. Misalnya aktifis media, Ahmad Mansour menulis di twitter “Militer sudah demikian gusar. Mereka sangat membutuhkan jenggot Nur, walaupun harus dengan mengorbankan Baradai.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/07/07/36393/partai-nur-menolak-baradai-sebagai-perdana-menteri/#ixzz2YuEW5EPY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar