Dr. Muhammad Ali Basyar, menteri
pembangunan dalam negeri dan salah satu pemimpin Ikhwanul Muslimun (IM),
menyebutkan bahwa kelompok pendukung Presiden Mursi belum bertemu dengan utusan
Eropa dan lainnya untuk membahas kondisi terkini.
Beliau menegaskan, tidak akan
menerima ajakan perundingan jika dengan titik-tolak kudeta. Karena Mursi masih menjadi
presiden yang sah. Dan yang dilakukan militer adalah sebuah kudeta yang
merampas hasil demokrasi.
Lebih lanjut beliau menekankan,
pihak pendukung Presiden Mursi tetap mempertahankan kedamaian dalam berunjuk
rasa. Tujuannya adalah mengembalikan pemerintahan yang sah. Mereka tidak akan
terpengaruh sama sekali dengan pidato terakhir As-Sisi yang seakan mengumumkan
perang saudara.
Demonstrasi besar-besaran Jumat
besok yang mengusung tema Jum’atul Furqan (Jum’at Penentuan) akan sama saja
dengan demonstrasi-demonstrasi sebelumnya, tidak aka nada tindak kekerasan.
Walaupun demikian, mereka juga tidak bersedia berunding jika didasarkan pada
kudeta.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam sebuah acara
wisuda di akademi militer, As-Sisi meminta rakyat pendukung kudeta turun ke jalan
dan memberikan wewenang penuh kepada Militer dan kepolisian untuk menindak para
penentang kudeta yang mereka sebut dengan ‘teroris’. Hal ini dikhawatirkan
banyak pihak akan memicu terjadinya perang saudara di Mesir.http://www.dakwatuna.com/2013/07/26/37246/tidak-akan-ada-perundingan-jika-dengan-titik-tolak-kudeta/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar