Jumat, 26 Juli 2013

Tidak Akan Ada Perundingan Jika dengan Titik-Tolak Kudeta


Dr. Muhammad Ali Basyar, menteri pembangunan dalam negeri dan salah satu pemimpin Ikhwanul Muslimun (IM), menyebutkan bahwa kelompok pendukung Presiden Mursi belum bertemu dengan utusan Eropa dan lainnya untuk membahas kondisi terkini.
Beliau menegaskan, tidak akan menerima ajakan perundingan jika dengan titik-tolak kudeta. Karena Mursi masih menjadi presiden yang sah. Dan yang dilakukan militer adalah sebuah kudeta yang merampas hasil demokrasi.
Lebih lanjut beliau menekankan, pihak pendukung Presiden Mursi tetap mempertahankan kedamaian dalam berunjuk rasa. Tujuannya adalah mengembalikan pemerintahan yang sah. Mereka tidak akan terpengaruh sama sekali dengan pidato terakhir As-Sisi yang seakan mengumumkan perang saudara.
Demonstrasi besar-besaran Jumat besok yang mengusung tema Jum’atul Furqan (Jum’at Penentuan) akan sama saja dengan demonstrasi-demonstrasi sebelumnya, tidak aka nada tindak kekerasan. Walaupun demikian, mereka juga tidak bersedia berunding jika didasarkan pada kudeta.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam sebuah acara wisuda di akademi militer, As-Sisi meminta rakyat pendukung kudeta turun ke jalan dan memberikan wewenang penuh kepada Militer dan kepolisian untuk menindak para penentang kudeta yang mereka sebut dengan ‘teroris’. Hal ini dikhawatirkan banyak pihak akan memicu terjadinya perang saudara di Mesir.
http://www.dakwatuna.com/2013/07/26/37246/tidak-akan-ada-perundingan-jika-dengan-titik-tolak-kudeta/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar