Syeikh Al-Azhar sebelumnya termasuk
tokoh yang mendukung kudeta militer, beliau terlihat hadir ditengah-tengah para
tokoh ketika pengumuman kudeta militer terhadap presiden Mursi.
Sebagai tokoh yang menjadi referensi
keagamaan yang sangat dihormati rakyat Mesir, beliau sangat terkejut dan kecewa
dengan peristiwa yang terjadi pada subuh Senin, 8 Juli di depan mabes Garda
Republik yang menjatuhkan korban meninggal lebih dari 50 orang, ribuan
luka-luka di antaranya 300 dalam kondisi kritis.
Namun keadaan yang semakin kacau dan
di luar dugaannya, membuatnya terpaksa untuk mengurung diri di rumahnya.
Sebelum melaksanakan keinginannya, beliau memberikan pernyataan dan tuntutan
sebagai berikut:
1. Segera mengadakan penyidikan pada
kasus pembantaian subuh dan kasus-kasus sebelumnya, disertai publikasi
perkembangan penyidikan secara berkelanjutan
2. Membentuk komisi rekonsiliasi
nasional dalam jangka waktu maksimal dua hari. Komisi diberi wewenang penuh
untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional yang tidak merugikan satu pihak pun
3. Mesir bukanlah milik satu pihak
tertentu, tapi untuk semua
4. Mengumumkan panjang masa transisi,
yang tidak boleh melebihi 6 bulan
5. Mengumumkan agenda waktu yang jelas
dan detail untuk proses suksesi demokratis yang bisa persatuan seluruh rakyat
Mesir, dan menghindarkan dari pertumpahan darah
6. Menuntut media untuk berperan serta
dalam upaya rekonsiliasi nasional dan menyatukan kembali rakyat Mesir dan
menghindarkan Mesir dari ketegangan
7. Membebaskan semua tahanan politik
8. Kewajiban negara adalah melindungi
setiap demonstran damai, bukan mencederai mereka
9. Semua pihak harus merujuk setiap
tindakannya kepada kebenaran
10. Sebagai orang yang memegang tanggung
jawab keagamaan dan kebangsaan, kami meminta semua pihak menghentikan setiap
hal yang bisa memancing kerusuhan
11. Pada kesempatan ini, kami nyatakan
juga situasi saat ini telah membuat kami memutuskan untuk i’tikaf (mengurung
diri) di rumah. Dengan tujuan agar masing-masing kita bertanggung jawab menahan
negeri kita ini terseret dalam perang saudara.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/07/09/36495/tuntutan-syeikh-al-azhar-sebelum-mengurung-diri-di-rumah/#ixzz2YWEVbNBh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar