Dr. Hamzah Zubi’, juru bicara Partai
Kebebasan dan Keadilan (FJP) menyebutkan tidak ada satu bukti pun bahwa
demonstran menggunakan senjata pada tragedi subuh berdarah Senin, 8 Juli yang
lalu.
Bahkan keikut-sertaan anak-anak dan
kaum ibu menguatkan bahwa demonstran tidak melakukan tindak kekerasan. Selain
itu ada saksi-saksi yang tinggal di beberapa apartemen sekitar lokasi. Terbaru,
ada seorang perwira angkatan udara yang menyampaikan kesaksiannya yang sangat
mengharukan tentang kejadian subuh berdarah tersebut.
Dalam sambungan telepon kepada
stasiun Aljazeera, beliau menyebutkan ada beberapa demonstran yang ditangkap
dan dipaksa berbaring di tanah. Kejadian itu berlokasi di sebuah jalan masuk ke
area bundaran Rabea Adawea.
Selain kesaksian, beliau juga
menyebutkan bahwa tuntutan penentang Mursi adalah mengadakan pemilu presiden
lebih awal sebelum pemilu legislatif. Sedangkan dekrit yang baru dikeluarkan
presiden hasil kudeta menyebutkan akan mengadakan pemilu legislatif dahulu
sebelum pemilu presiden. Walaupun demikian, tidak ada suara protes dari penentang
Mursi. Bagaimana mungkin Mesir lebih senang kepada dekrit daripada kepada
konstitusi hasil referendum?
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/07/11/36614/fjp-tuduhan-militer-demonstran-gunakan-senjata-fitnah/#ixzz2YuDEWCd4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar