Nermeen yang tinggal di apartemen
berdekatan dengan mabes Garda Republik menceritakan melalui akunnya @NermeenEzz
apa yang disaksikannya pagi ini, Senin 8 Juli 2013:
- Para demonstran
menaiki bangunan apartemen, walaupun di bawah ada para polisi. Ada juga yang
berada di depan pintu rumah
- Kemah-kemah
dihancurkan, banyak ambulan yang berdatangan
- Di antara para
demonstran itu ada ibu-ibu dan anak-anak. Tapi para polisi itu memukuli mereka,
padahal mereka sedang melaksanakan shalat subuh. Sungguh mereka tidak punya
perasaan sama sekali saat melakukannya.
- Tembakan-tembakan
terdengar sangat kencang. Tercium bau sengat gas sampai ke rumahku, padaha
jendela-jendela sudah ditutup. Banyak yang jatuh menjadi korban di mabes Garda
Republik itu.
Sementara itu, Aaesha Khirat ElShater menulis di akun
facebooknya:
“Kalian menggebek kantor-kantor kami dan membakarnya.
Lalu kalian katakan bahwa kamilah orang-orang yang suka provokasi dan anarkis.
Kalian memasuki rumah-rumah kami tanpa ijin, lalu
kalian katakan bahwa kalian adalah pelindung-pelindung kami.
Kalian membunuhi para demonstran damai, lalu kalian
katakan bahwa kami adalah para pembunuh.
Kalian merampas ayah-ayah kami, lau kalian katakan
kalian adalah para pelindung kami.
Kalian memobilisasi tentara, polisi, dan para preman,
dengan memakai pakaian sipil, lalu kalian katakan bahwa kalian adalah
mayoritas.
Kalian bermanuver dengan pesawat-pesawat perang di
atas kami, seakan kami adalah musuh negara yang kalian perangi.
Kalian merampas kehendak dan pilihan kami, lalu kalian
bersikap seperti orang yang mencintai kami. Padahal hati-hati kalian penuh
dengan kebencian dan pengkhianatan. Karena kalian adalah tukang jagal dan
penipu…
Tapi demikian, kami tidak mungkin akan menyerang dan
tertipu lagi.. walaupun kalian membunuhi kami semua.. kami tetap akan teguh di
jalan ini.. terus.. hingga kami akan bertemu dengan Rabb kami melaporkan kalian
di sana.. Dengan ijin Allah, kami akan mengalahkan kalian.. sebentar lagi.”
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/07/08/36446/kesaksian-seorang-gadis-terhadap-pembantaian-subuh-hari-ini/#ixzz2YWC1TTKp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar