Kekecewaan para pendukung kudeta
militer semakin meluas. Setelah penyesalan dan kekecewaan Partai Nur dan Syeikh
Al-Azhar, kini giliran gerakan Tamarrud yang yang kecewa. Gerakan yang
mengerahkan masa untuk menggulingkan Mursi ini kecewa karena merasa hasil
tuntutan mereka telah dicuri.
Kekecewaan gerakan Tamarrud terhadap
pemerintahan kudeta ini akan mereka tunjukkan dengan kembali menggalang masa
pada hari Jumat setelah shalat tarawih di seluruh bundaran di Mesir.
Penggalangan masa tersebut untuk memprotes hal yang mereka namakan “pencurian
revolusi”. Sama seperti yang terjadi revolusi 25 Januari.
Pencurian revolusi yang dimaksud
adalah dekrit yang dikeluarkan oleh pemerintahan kudeta, Adli Mansur.
Dalam kampanye penggalangan massa di
twitter tersebut dinyatakan bahwa mereka tidak mau lagi mengulang kesalahan
revolusi 25 Januari. Di antara tuntutannya adalah memilih menteri dalam negeri
dari kalangan sipil dan praktisi HAM dalam pembentukan kabinetnya.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/07/11/36611/setelah-menggulingkan-mursi-tamarrud-merasa-kecolongan-dan-protes-pemerintah-kudeta/#ixzz2ZpkP3P3E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar