Senin, 22 Juli 2013

Setelah Menggulingkan Mursi, Tamarrud Merasa Kecolongan dan Protes Pemerintah Kudeta



Kekecewaan para pendukung kudeta militer semakin meluas. Setelah penyesalan dan kekecewaan Partai Nur dan Syeikh Al-Azhar, kini giliran gerakan Tamarrud yang yang kecewa. Gerakan yang mengerahkan masa untuk menggulingkan Mursi ini kecewa karena merasa hasil tuntutan mereka telah dicuri.
Kekecewaan gerakan Tamarrud terhadap pemerintahan kudeta ini akan mereka tunjukkan dengan kembali menggalang masa pada hari Jumat setelah shalat tarawih di seluruh bundaran di Mesir. Penggalangan masa tersebut untuk memprotes hal yang mereka namakan “pencurian revolusi”. Sama seperti yang terjadi revolusi 25 Januari.
Pencurian revolusi yang dimaksud adalah dekrit yang dikeluarkan oleh pemerintahan kudeta, Adli Mansur.
Dalam kampanye penggalangan massa di twitter tersebut dinyatakan bahwa mereka tidak mau lagi mengulang kesalahan revolusi 25 Januari. Di antara tuntutannya adalah memilih menteri dalam negeri dari kalangan sipil dan praktisi HAM dalam pembentukan kabinetnya.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/07/11/36611/setelah-menggulingkan-mursi-tamarrud-merasa-kecolongan-dan-protes-pemerintah-kudeta/#ixzz2ZpkP3P3E

Tidak ada komentar:

Posting Komentar