Tragedi pembantaian massal terhadap warga sipil yang
dilakukan militer Mesir tidak hanya cukup sampai sebatas keprihatinan.
Umat Islam di seluruh dunia perlu melakukan suatu langkah konkret dalam
berkontribusi.
Ketua PBNU, Said Agil mengatakan, setiap muslim
wajib menunjukkan solidaritasnya kepada saudara-saudara mereka yang
dibantai di Mesir.
Umat Islam yang diibaratkan dalam hadis sebagai
satu batang tubuh, harusnya ketika satu anggota tubuh sakit, maka yang
lain akan ikut merasakan.
Demikian juga halnya dengan tragedi
pembantaian Mesir, umat Islam diseluruh penjuru dunia harus ikut
merasakan dan ikut membantu hingga masalah tersebut segera tuntas.
“Kita
wajib memberikan dukungan, sekurang-kurangnya melalui doa. Kekuatan doa
itu sangat dahsyat,” kata Said di jakarta, Kamis (15/8).
“Saya
menghimbau kepada umat Islam agar membacakan qunut nazilah disetiap
shalat fardhu, bahkan di dalam khutbah Jumat. Doa untuk Mesir bisa
dibacakan dalam doa khutbah kedua,” sambungnya.
Said menambahkan
imbauan ini telah dilaksanakan dan disosialisasikan oleh para da’i
anggota IKADI di seluruh Indonesia. Pun, ia mengimbau kepada umat Islam
terutama kepada ormas-ormas Islam agar berperan aktif dan menjadi
pelopor terdepan dalam menyuarakan solidaritas kemanusiaan bagi Mesir.
Ormas
harus aktif mendesak pemerintah Indonesia agar menyatakan sikap.
Indonesia sebagai negara dengan umat Islam terbesar di Dunia harus
menampakkan perannya bagi Mesir.
Menurut Said, ada tiga hal yang
menonjol dari tragedi kemanusiaan di Mesir. “Pertama kemanusiaan, apa
yang mereka (Militer Mesir) lakukan telah mencederai nilai-nilai
kemanusiaan. Kedua, anti-kudeta. jika Militer terus berjalan berarti
membiarkan kudeta,” papar Said.
Sedangkan yang ketiga, demokratisasi. Said menegaskan umat Islam harus mendukung Mursi yang dipilih secara sah dan demokratis..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar