Al-Azhar sebagai institusi muslim Sunni terbesar di Mesir menyatakan
tidak mau ikut campur dalam pembubaran paksa para demonstran pro-Mursi
yang menimbulkan banyak korban jiwa.
“Al-Azhar menekankan pada
seluruh rakyat Mesir bahwa Al-Azhar tidak tahu metode apa yang digunakan
untuk membubarkan massa pro-Mursi, kecuali melalui saluran media
massa,” kata Imam Besar Al-Azhar, Ahmed Al-Tayyeb dalam pernyataannya di
televisi yang dikutip Al-Arabiya.
Tayyeb mengecam penggunaan
kekerasan dan menyerukan semua pihak untuk “menahan diri dan
mempertimbangkan kepentingan bangsa yang lebih besar”.
“Penggunaan kekerasan tidak akan pernah menjadi alternatif solusi politik,” ujarnya.
Imam
Besar Al-Azhar itu mendesak pihak-pihak yang terlibat untuk
bernegosiasi guna mencari jalan keluar krisis antara pendukung Mursi dan
kepemimpinan militer di Mesir. Karena krisis itu sudah melumpuhkan
Mesir dalam berbagai aspek, baik ekonomi, sosial dan pariwisata
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/08/15/37991/setelah-dukung-kudeta-kini-syeikh-al-azhar-jaga-jarak-dengan-konflik-mesir/#ixzz2cNseWOTr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar