Jumat, 16 Agustus 2013

Turki Tarik Duta Besarnya dari Mesir dan Mengkritik Sikap Diam Dunia Internasional

Pembantaian pendukung Muhammad Mursi oleh pihak militer Mesir menuai reaksi dari Turki. Perdana Menteri Turki Recep Tayyin Erdogan telah menyerukan agar Dewan Keamanan PBB bersidang untuk membahas situasi di Mesir.
“Ini pembantaian yang sangat serius terhadap rakyat Mesir yang hanya berdemo secara damai,” imbuhnya seraya mengkritik sikap diam komunitas global dalam menghadapi pembantaian tersebut.
Turki juga menarik duta besarnya untuk Mesir. “Duta besar kami telah ditarik untuk mendiskusikan perkembangan terkini yang terjadi di Mesir,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki seperti dikutip dari AFP, Jumat (16/8/2013).
Pertumpahan darah pada Rabu, 14 Agustus bermula ketika aparat polisi Mesir bergerak untuk membersihkan kamp-kamp demonstran pendukung presiden terpilih Muhammad Mursi di Kairo. Dalam operasi itu, polisi antihuru-hara melepaskan gas air mata dan menembaki para demonstran.
Menurut kelompok Ikhwanul Muslimin, jumlah korban tewas mencapai lebih dari 2 ribu orang dan melukai sekitar 10 ribu orang lainnya. Kekerasan ini merupakan yang terburuk di Mesir sejak perang dengan Israel pada tahun 1973.
Namun pemerintahan kudeta mengklaim bahwa korban jiwa hanya berjumlah 525 orang tewas dalam bentrokan berdarah itu. Dan melihat korban yang terus berjatuhan, nampaknya klaim pemerintahan kudeta ini tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/08/16/37999/turki-tarik-duta-besarnya-dari-mesir-dan-mengkritik-sikap-diam-dunia-internasional/#ixzz2c8JpPHT2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar